petarungan singkat

365 125 20
                                    

Robert menatap Jim dengan cukup iba, lelaki ini benar-benar terserang demam, dia ambil kain basah didahi Jim dan menggantinya dengan kain baru, dia menghela nafas, disaat begini Jennie malah pergi,

Well, dia memang tau Jennie bukanlah kekasih Jim, karna Jim meminta bantuan atas ketahuannya ini untuk Robert tetap anggap Jennie kekasihnya didepan Jennie sendiri, itu karna agar Jennie mau berdua bersama Jim.

Padahal dalam penglihatannya, Jennie mulai tak bisa hidup tanpa kehadiran Jim, well, meski itu hanya berlaku jika kekasihnya tidak bersamanya, Robertpun mengerti kenapa Jennie bersikap seperti begitu sebab Jim sendiri yang tidak terlihat serius dalam menyatakan perasaan dan terkesan penuh canda.

Robert tak tau, apakah cara Jim memang begitu atau lelaki itu tidak sepenuhnya suka, entahlah, Robert, hanya berpikir mungkin Jim masih mau menghargai hubungan Jennie dan kekasihnya.

Jim memang terkesan santai, namun Robert tau dia selalu berusaha, setidaknya yang dia simpulkan Jim hanya ingin bersama Jennie, mungkin.

"Ibu...ibu..." Jim melirihkan nama sang ibu, mungkin lelaki ini sangat merindukan ibunya yang cukup lama tak bisa Jim temui,

Robert membiarkan Jim untuk tidur, dia mulai berdiri untuk beristirahat di sofa kedua samping Jim, Robert segera tertidur untuk memulihkan kekuatannya.

"Kau benar-benar tak perduli? Jujur saja aku sedikit tak suka dengan perkataanmu pada Jim. " Miyeon berucap, mereka suda ada dikamar Miyeon yang kerajaan adakan.

"Biar saja, aku hanya kesal dengannya, dia itu lemah tapi so kuat."Jennie berucap, Miyeon naikan halisnya menatap expresi Jennie yang berbeda dari perkataannya.

"Hm terserah, lebih baik kau tidur saja, atau mandi? Besok pagi aku akan pertemukanmu dengan taehyung. " Jennie mengangguk mengerti dengan sebuah senyuman senang sebab hampir 2 minggu dialam mimpi dia tak bertemu meski tidur dunia nyata berdua.

"Aku ingin mandi, selama di hutan bersama paman dan manusia mutan, aku selalu mandi didanau." Jennie sedikit mengeluh,

"Apalagi dengan sibodoh itu, selalu saja dia mencari kesempatan untuk mengintip, " Jennie berucap dengan dirinya membuka baju,

"Dia itu sangat menyebalkan miyeon, kau tau? Dia lebih muda 1 tahun dari itu pun lebih, sekarang saja dia masih 23, agustus dia baru 24, " Jennie terus berucap, dia mulai berjalan menuju kamar mandi,

"Dia manusia bodoh, bocah dan-"

"Kau kapan mandinya unnie? Terus saja bahas Jim. Aku mengantuk." Jennie terdiam sejenak, benar. Kenapa dia terus bicarakan Jim.

"Maaf aku hanya kesal?" Jennie berucap dengan ucapan ragu pada diri sendiri.

Suara gemercik air menggema diruangan, Jennie tak menyangka jika kamar mandi kerajaan sangat elegan dan terlihat mewah dengan daya tarik tersendiri, tak hanya itu ada bak air panas yang Miyeon kata airnya berasal dari sumber air panas asli.

Dia membasuh seluruh tubuh, menyabuninya hingga sangat bersih dan harum, kala panasnya air memberikan kesan nyaman Jennie terdiam sejenak ketika pikirannya teringat akan Jim yang mungkin saja demam.

Sejujurnya, dia tak tega namun cara Jim membahayakan diri sangat membuat Jennie kesal, Jennie akui dia sangat khawatir namun dia juga kesal, dan lagi diapun rindu Taehyung.

Bukan kah akan lebih baik dia diam disini saja??? Lebih nyaman, bersama Taehyumg juga Miyeon, daripada harus diam ditengah hutan bersama mahluk menyebalkan seperti Jim.

Lucid Dream{END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang