Petapa

364 133 13
                                    

Bila ada tombak tajam disekitarnya mungkin saja Jim akan menghunuskan tombak itu pada kepala taehyung, cih  muak sekali rasanya menatap Taennie terus menempel bagai cicak sedang kawin.

Apa Jennie tak jua mengerti jika hati Jim tengah tersakiti? Cih. Memang apa arti Jim dimata Jennie? Hanya seorang fanboy yang tak terlalu berarti, hah...jika saja dia berani untuk menebas kepala taehyung dengan pedang milik helena, sudah mati saja itu paku payung.

"Jadi kalian semua para petualang, aku sangat bersyukur" helena berucap dengan wajahnya terlihat jelas begitu senang,

Hah...tak Jim sangka kedatangan Miyeon membuat keadaan sedikit dusta, namun mereka pun juga tak tau apa yang harus dijelaskan dan Jim sendiri mengikuti alur pembicaraan yang Miyeon lontarkan.

"Kami dari negri yang sangat jauh, dan datang kenegeri ini untuk mencari pengalaman baru" Miyeon berucap dengan tenang,

"Begitukah, itu berati kalian hebat, kalian pasti sudah banyak mengalahkan monster dan penyihir liar. " Jim terdiam sejenak,

"Hah? K-"

"Hm tidak, jika kau anggap kami kuat anda salah, hanya saja kami memiliki keberuntungan yang sangat tinggi untuk menghindari semuanya. " Miyeon segera berucap, membuat Jim semakin menganga,

Wah...sungguh pendusta yang handal dan apa apaan wajah tenang Miyeon itu? Jim merasa Miyeon gadis yang lebih menakutkan dari Jennie. Tenang namun membahayakan.

"Terkecuali dia, manusia mutan itu cukup handal untuk menerjang musuh"Taehyung menunjuk Jim dan membuat lelaki manis itu menatap tajam,

"Ya! a-"

"Itu benar Helena, dia lah yang menyelamatkanku dari para bandit." Jim semakin menganga sebab Jennie ikut berucap,

"Ah saya mengerti, memang tuan Jim berani,tapi jika nona Jennie yang tuan Jim selamatkan itu tandanya nona istri dari tuan Jim? Lantas tuan Taehyung itu siapa anda?"

Kini Jennie dan Taehyung yang berbalik kaget,

"Ap-"

"Itu benar helena, Jennie adalah istriku yang sedang mengalami kerusakan otak, dia melupakanku sebagai suami lantas malah mendua dengan paku payung itu."Jim berucap cepat membuat Jennie menggeram kesal,

"Ya!!!! Aku bukan istrimu sialan! Helena! Dengar taehyung adalah kekasihku sedangkan manusia bodoh itu hanya mengkhayal menjadi suamiku, tolong untuk itu kau jangan percaya dia" Jennie segera berucap membuat Helena kebingungan sendiri,

"B-baiklah, " helena hanya bisa mengangguk meski masih tidak mengerti,

"Helena, aku dengar dari Jim, desa mu terserang bandit setelah para lelaki didesa ini menjadi prajurit kerajaan, lantas kapan bandit itu menyerang?" Miyeon bertanya, dia malas mendengarkan perdebatan,

"Mereka selalu datang pada malam rabu, sebenarnya tak hanya desa kami beberapa desa pinggiran lain pun diserang."

"Malam rabu? Tunggu helena, sekarang malam apa?" Taehyung bertanya,
,
"Rabu. Maka dari itu aku dan para penghuni desaku meminta tolong untuk kalian mengalahkan para bandit, dan sebagai gantinya kami akan memberikan sesuatu yang berharga." Helena berucap dengan harapan tinggi,

"Kau tenang saja helena, manusia mutan yang akan mengalahkan para bandit itu" Taehyung berucap membuat Jim hendak marah namun dia terdiam saat ingat jika para bandit selalu melakukan hal buruk pada gadis disini bahkan gadis usia dibawah umurpun di nodai.

Miyeon lirik Jim yang mendadak diam dan banyak berpikir,

"Taehyung kaupun akan ikut membantu" Miyeon berucap menatap Taehyung yang hendak menolak menjadi diam sebab tatap tajam Miyeon membuatnya bungkam.

Lucid Dream{END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang