Bangunkan Aku.

916 160 14
                                    

"Makan bukan terus menatap ponselmu itu, anak ini benar-benar yah! " Maria menatap malas Jim yang begitu fokus dengan ponsel disaat sarapan begini,

"Sutt ibu itu diam saja, aku ini sedang menatap calon istriku" Jim berucap membuat Maria gemas sendiri,

Kerasukan setan apa Jim ini? Anak semata wayangnya sangat tergila-gila dengan Jennie, tch. Ingin sekali Maria membawa Jim menuju sungai Gangga diindia, biar suci sekalian otaknya.

"Kau itu berpikir yang realitis saja Jim, Jennie itu terlalu sempurna untukmu, carilah wanita biasa biar kau tidak terus menjomblo seperti ini. " Jim tatap Maria dengan sedikit kesal,

"Aku ini tipe setia ibu, sudahlah aku akan menikah jika cintaku pada jennie hilang" Maria hanya bisa menghela nafas, dia mulai berdiri mengambil paha ayam dan memasukan paksa pada mulut Jim,

"Dasar kau iniiii, makannnnn atau ibu sita hpmu Ji Isa Kim! "

"Mhh.. Mhhhh yaaa! Ibu nanti aku tersedak bagaimana??? Ibu ini kejam sekali, a- hehe... Maaf. Aku makan yah" Kekesalan yang ada hilang seketika saat Maria melotot membuat nyali Jim menyiut. Tch. Dengan terpaksa Jim segera makan dengan banyak.

Hah... Maria benar-benar tak habis pikir dengan pola pikir anak lelaki nya ini.

Mencintai jennie? Maria sungguh ingin membawa Ji ke dukun didaerah busan saja agar anak ini sadar, Jika memiliki Jennie hanyalah sebatas angan.

Malam ini aku bersiap untuk tidur, sudah 3 hari sejak aku memakan permen mangga yang nenek tua itu kasih, dan aku belum merasakan apapun, sial. Aku rasa aku tertipu.

Kesal sekali, 2 jutaku melayang begitu saja, sial, memang, hah... Jika hukum itu tidak ada maka aku kan tenggelamkan nenek tua bangka itu, tch.

Aku menarik nafasku dan seperti biasa ku pandangi poster Jennie di hadapanmu,

"Slamat malam Jennie dan selamat datang dimimpiku ini" Aku mulai menutup mata dengan cepat aku mulai tertidur.

Ku buka mataku perlahan, ah... Sepertinya aku sudah berada didalam mimpiku, aku terdiam sejenak ketika aku berada di jalanan pusat kota Seoul, tunggu, kenapa disini???

Seharusnya aku berada dirumah ciptaan ku, ku lihat sekeliling, sial, sepi sekali, aku mencoba untuk tenang, aku sadar jika ini mimpi, aku mulai menutup mata kembali untuk mengubah keadaan menjadi rumahku dan Jennie.

1

2

3

Kubuka mataku dan jujur saja aku terkejut saat aku masih berada ditempat yang sama, sial, apa yang terjadi, aku mencoba mengubah tempat ini dengan segala imajinasiku namun NIHIL aku masih berada ditempat yang sama.

Sial. Sepi sekali, sebenarnya aku kenapa? Aku mulai melangkah untuk menelusuri jalanan sepi ini, aku terus berjalan dan mulai membayangkan uang dalam koper,

Lucid Dream{END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang