Diteriknya mentari Jim mencari beberapa kayu untuk perapian dirumah, dia sesekali melirik Jennie yang mengikuti, entah kenapa gadis itu sama sekali tidak mau menunggu dirumah, Jennie selalu ingin ikut, gadis itu beralasan takut saja.
"Mau istirahat tidak?" Jim bertanya, Jennie hanya mengangguk,
"Oke dirumah." Jennie yang tadinya hanya diam mendadak menatap Jim kesal,
"Ya aku maunya disini kenapa harus dirumah????"Jennie nampak kesal, ayolah, jarak rumah dengan tempat mereka sekarang cukup jauh dan Jennie tidak kuat jika terus berjalan.
"Punya mulut bicara makannya, mau jadi manusia bisu?" Jennie hanya mendengus, dia lihat Jim nampak berjalan menuju pohon besar yang membuat tanah dibawahnya teduh.
"Jim haus." Jennie mulai duduk dibawah pohon itu, menatap Jim yang menyimpan kayu dari punggungnya disamping Jennie.
"Aku akan mengambil kelapa tunggulah." Jim segera pergi mencari apa yang Jennie mau,
"Mau kemanaaaa??" Jennie sedikit berteriak ketika Jim pergi sedikit jauh darinya,
"Cari pohon kelapa masa wanita." Jim berucap membuat Jennie segera berdiri,
"Aku ikut." Jim menghela nafas,
"Kau ini, tidak akan apa-apa, disini aman, lagian kaupun lelah bukan???"Jim sedikit kesal,sebab dia sangat sulit untuk pergi karna Jennie yang selalu saja ingin ikut.
"Kau tak suka aku mengikutimu?" Jennie bertanya, Jim menghela nafas,
"Kau ini kenapa? Kau terpengaruh dengan ucapanku malam itu???? Kenapa merasa menyesal??" Jim balik bertanya membuat Jennie gelapan dibuatnya,
"Menyesal? Tidak. Kau jangan bodoh. Mana mungkin, aku justru senang kau sadar diri." Jennie mengalihkan pandang setelah berucap,
"Lantas kenapa kau selalu ingin ikut? Bukan kah ini berlebihan?maksudku, bukan hal ini saja, bahkan aku pergi berburu saja kau mau ikut, tidak biasanya." Jennie mulai kesal dengan ucapan Jim,
"Harusnya kau bersyukur aku mau mengikutimu! Sebagai fanboy harusnya kau senang! Kenapa kau malah membuat ku kesal??????????" Jim menghela nafas, menghadapi keegoisan Jennie tidak akan ada batasnya,
"Yasudah mulai sekarang kau pergi saja bersama Miyeon, pergi bersama kekasihmu, aku sudah berhenti jadi fanboymu! Sana, aku sudah bilang, aku tidak mau menyukaimu lebih dari ini!!!!" Jennie terdiam dengan hati yang sedih dan begitu sangat kesal, dia menggertakan giginya dengan mata berkaca, ucapan Jim sedikit menyakitinya.
"Jika kau mau, aku akan antarkan kau kekerajaan, aku tidak suka dengan caramu yang meremehkanku dan memandang rendah hanya karna aku menyukaimu, kau harusnya berpikir, jika tidak semua pria yang menyukaimu akan terus bertekuk lutut pada kuasa mu." Jim mendekat,
"Kau memang istimewa, namun tak seistimewa itu sampai aku harus menjadi budak cintamu, jadi yang harus sadar diri itu dirimu, " Jim berucap dengan matanya memandang serius, membuat Jennie yang menahan air matanya, mulai memalingkan wajah dan air mata itu akhirnya jatuh.
Percakapan tentang membawa air malah menjadi percakapan ungkap sebuah rasa, Jim sendiri tak bisa mengerti jika dia begitu emosi sebab Jennie yang terkesan egois dengan semua perkataan dan permintaannya,
Jim menarik nafasnya, dia hendak menggapai wajah Jennie namun tangan gadis itu segera menepisnya, Jennie nampak tak bergerak dengan isakan kecil,
"Kau memang gadis cengeng!" Jim berucap dengan kesal, dia spontan menggendong Jennie dan membawanya menuju rumah robert,
"Lepaskan! Bukan kah kau ingin aku pergi hah? L-"
"Lantas apa kau pergi tadi????" Jennie terdiam sejenak,