VIOR

342 124 12
                                    

Dalam hening malam Taehyung berdiri dibalkon istana, dia tatap langit berbintang, setelah makan malam bersama roje dan Miyeon, dia memikirkan banyak hal diluar.

"Apa kau baik-baik saja?" Suara Roje terdengar jelas membuat Taehyung melirik Roje dan tersenyum,

"Tidak, hanya senang dengan udara malam disini putri."

"Roje. Kau panggil aku itu mulai sekarang, kau tau, aku jadi ingin tau dunia mu Taehyung" roje mulai bersandar pada pembatas dan ikut menatap langit malam.

"Duniaku jauh lebih moderen, maksudku disana sistem kepresidenan dan ini masih kerajaan, tapi percayalah dunia mu lebih nyaman Roje. Lebih bersih dan juga damai." Roje tersenyum,

"Apa kau betah disini?" Taehyung terdiam,

"Hm, hanya saja diduniaku pun banyak hal yang belum aku lakukan, "

"Apa kau sudah mempunyai kekasih didunia sana?" Roje bertanya dan Taehyung mengangguk,

"Hm, bahkan kekasihkupun berada didunia ini hanya saja dia bersama kstaria kedua. "

Well, taehyung pun sudah tau ramalan dan juga menceritakan hal yang sama seperti Jim, tak banyak orang yang tau hanya anggota kerajaan saja yang tau.

"Benarkah?" Ada raut sedih terlihat dari wajah Roje, Taehyung menyadari itu, dia lihat Roje sedikit kecewa akan ucapannya,

"Hm, " Roje lirik Taehyung, dia menghela nafas,

"Aku penasaran gadis beruntung mana yang bisa bersamamu, dia pasti cantik." Roje berucap, Taehyung tersenyum,

"Dia memang cantik, dia juga cukup cerewet, aku jadi merindukannya" Roje tersenyum, dia memegang bahu taehyung membuat lelaki itu cukup kaget,

"Jika rindu datangi, yasudah, aku tidur lebih dulu, untuk besok semangat." Roje berucap membuat wajah Taehyung memerah sebab Roje begitu sangat cantik dan imut saat menyemangati,

Taehyung mengangguk, dan menatap kepergia Roje dengan perasaan senangnya,

"Rosie. Hah... bahkan pesonamu didunia ini tak tergantikan."

Katakan Rosie. Jika kau benar ada didunia ini apakah kau akan bersikap sama dengan Roje?

Ini bodoh. Tapi aku pun tak bisa memungkiri, jika aku masih belum bisa hilangkan sepenuhnya perasaanku padamu.

Aku menyayangi Jennie, aku ingin bersamanya namun satu sisi aku pun ingin bersamamu Rosie.

Jim dan Jennie nampak kagum melihat rumah berbahan kayu milik robert, memang ada didalam hutan dekat merapi, namun rumah minimalis ini sangat nyaman dan tenang terlebih rumah ini pun disamping danau besar dimana air nya sangat bersih.

"Jennie jika kita menikah nanti, aku akan membuatkanmu rumah seperti guru " Jim berucap pada Jennie yang mengabaikan dan lebih memilih disebuah kursi,

"Guru, wah kupikir kau petapa miskin, tapi kau mempunyai sofa dan juga barang-barang yang cukup bagus" Jim berucap namun Robert memukul pelan kepala Jim,

"Ini semua adalah hadiah dari mantan muridku, aku mana bisa membelinya." Ah. Benar juga, saat perjalananpun Robert hanya melewati desa dan pasar tanpa membeli apapun meski Jim dan Jennie sempat meminta. Tch. Gurunya itu miskin.

"Paman, nanti aku tidur dimana?"Jennie bertanya dengan tubuh bersantai disofa,

"Diatas ada kamar kosong, kalian tidurlah diatas, disana pun ada beberapa futon bekas murid muridku." Jennie membulatkan matanya,

Lucid Dream{END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang