Chapter 13

233 44 12
                                    

Help me

One Piece Fanfic 🍊🌻

Who are you! Nami!?
.
.
.
.
.
.

Hangat... Nyaman... Empuk... Wangi...
Terasa dipermukaan kulit serta hidung yang dimanja dengan wewangian lembut.

"...ngun"

"..... Kun~" Panggil dari seorang wanita, suara terdengar

"Ko....san~" Kini suara wanita menambah, membuat hasrat untuk membuka matanya semakin bertambah.

"Sanji-kun!"
"Koki-san!"

Suara para perempuan tersebut terdengar semakin jelas. Sepertinya suara-suara itu tidak asing di telinganya, suara para wanita tercantik di kapal mereka.

Dengan cepat sang koki membuka matanya dan menemukan padang bunga yang berbeda disetiap warna dan bentuk, mungkin saja ini adalah pemandangan terunik yang pernah dilihatnya.

Seurai rambut berwarna orange dan hitam yang melambai-lambai di udara yang ternyata pemilik keindahan itu terlihat sedang melambai-lambaikan tangan mereka di udara seraya memanggil sang koki dengan suara merdu.

"Sanji-kun~/ Koki-san~" Ucap mereka bersamaan.

Mata Sanji berubah menjadi hati dan kakinya berlari menyebabkan tornado cinta disekitarnya. Dengan cepat Sanji mendekati kedua wanita tersebut dan langsung bersujud menyembah mereka layaknya dewi.

"Dewiku~ Malaikatku~ Aku merindukan kalian Ladies~"

Sanji menghamburkan air mata layaknya bayi lalu memeluk gadis-gadis tersebut dan disambut hangat keduanya.

"Fufu... Sepertinya koki-san menjalani hidup yang sulit tanpa kami" Ucap sang arkeolog kapal sambil mengelus kepala Sanji dengan lembut membuat hidung sang koki mimisan tak terkendali.

"Hai~ hai~ Aku sangat kesulitan tanpa kalian~" Dengan nada bicara yang semakin mesum.

"Sanji-kun bersikap layaknya bayi~" Kini giliran sang navigator mencubit kedua pipinya.

Sekali lagi darah yang keluar dari hidungnya semakin deras. "Huuahhh!! Pukul aku, tendang aku, panggang aku, Perintahkan apa saja kepadaku aku akan menurutinya!!!" Teriaknya riang dan mempererat kembali pelukannya.

"Hooo~ Kau akan melakukan apa saja untuk kami?" Suara yang lembut berubah menjadi berat seperti seorang pria.

"Hai~! Eh?..." Telinga Sanji terasa gatal, sepertinya ini bukan suara ladies nya.

Sanji membuka matanya dan mengalihkan pandangannya ke arah dada yang sedang menjadi sandarannya.

Keempukan yang tadi dirasakan berubah drastis menjadi sebuah dinding keras yang tak lain adalah otot lelaki yang gagah dan leher yang tadinya mulus kini ada tambahan jakun disana.

Keringat dingin berjatuhan, dia memberanikan dirinya untuk melihat siapa saja yang sedang dipeluknya jika ini bukan kedua ladies tadi.

Rambut yang panjang seketika menjadi pendek, bahkan warna rambut yang indah tergurai disana berubah warna yang berbeda drastis dari yang seharusnya.

Who are you! Nami!? [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang