Story 1

4.9K 372 126
                                    

------ Happy Reading 💕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

------ Happy Reading 💕

Xiao Zhan, pemuda berusia dua puluh dua tahun, sedang menikmati waktu santai dengan menonton film favorit sambil tiduran di sofa panjang rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Xiao Zhan, pemuda berusia dua puluh dua tahun, sedang menikmati waktu santai dengan menonton film favorit sambil tiduran di sofa panjang rumahnya. Permukaan meja di depannya hampir tertutup oleh sampah bungkus makanan kecil yang menemaninya menonton. Sampah itu bahkan tercecer hingga ke lantai, tapi pemuda itu tidak peduli sama sekali.

"Ya, ampun, Zhan si pemalas!" Suara sang ibu meninggi begitu melihat keadaan kacau putra bungsunya di ruang tengah. "Mau sampai kapan kau menonton? Apa kau tidak punya pekerjaan untuk dilakukan?"

"Aku lelah, Ibu," jawab pemuda yang memiliki tahi lalat di bawah bibir dengan santai sambil memasukkan kripik ke dalam mulutnya. Kedua sudut bibirnya bahkan dipenuhi remah-remah makanan.

"Lelah apanya?" Nyonya Xiao berkacak pinggang. "Sejak bangun pagi kerjamu hanya tiduran saja. Sayur yang Ibu minta kau cuci apakah sudah selesai?"

"Sudah."

Nyonya Xiao melangkah menuju dapur dan mencari sayurnya. "Di mana kau menaruhnya?"

"Masih ada di mesin cuci," Zhan menjawab di sela tawanya karena adegan lucu dari film. "Ibu ambil saja."

Mata sang ibu terbelalak. "Apa?! Mesin cuci?" Suaranya naik satu oktaf saking terkejutnya, kemudian melenggang ke tempat mesin cuci dan membuka penutupnya. Benar saja, sayur yang ia minta agar Zhan mencucinya ada di dalamnya. Ia menepuk kening dengan frustasi. "Astaga, Zhan Zhan ... apa kau tahu fungsi mesin cuci untuk apa?"

"Tahu, untuk mencuci," ucap Zhan sambil tertawa dengan lucunya.

Jengkel dengan kelakukan putra bungsunya yang sangat malas, wanita yang baru saja memasuki usia empat puluh tahun itu melangkah lebar ke arah televisi dan mencabut stop kontaknya.

Seketika Zhan langsung merengek. "Ibu ... aku kan sedang menonton ...."

Dengan geram, Nyonya Xiao menarik telinga putranya itu hingga Zhan mengaduh. "Kalau tidak ada kerjaan, pergi keluar untuk jaga toko."

"Jaga toko tidak menyenangkan, Ibu. Aduuuh ... sakit ... lepaskan telingaku."

Alih-alih melepaskan, sebaliknya, sang ibu justru lebih kencang menariknya hingga suara erang kesakitan Zhan makin kuat.

CINDERELLA STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang