Story 13

1.5K 247 42
                                        

------- Happy Reading 💕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

------- Happy Reading 💕


Zhiyan berhasil diselamatkan. Hal itu melegakan Yibo. Meski begitu, kondisinya sangat kritis. Untuk sementara ia akan berada di ruang resusitasi dan tidak diperkenankan menerima kunjungan, selain dari dokter yang bertugas, sampai keadaannya lebih baik.

Dokter mengizinkan satu orang untuk menjaganya dan Yibo memberikan hak itu kepada Bibi Jung. Wanita paruh baya itu selalu berada di samping ibunya sejak Yibo masih kecil. Dalam keadaan seperti ini, sudah tentu hanya Bibi Jung yang dapat ia percayai.

Setelah dokter keluar dari ruang resusitasi, ia memanggil Yibo ke ruangannya untuk berbicara secara pribadi. Tanpa diminta, Xiao Zhan otomatis menemani suaminya.

"Komplikasi jantung? Kenapa bisa begitu, Dok?" tanya Yibo bingung.

"Dari hasil CT-scan yang dilakukan, ada pembengkakan pada pembuluh kardiovaskular yang kalau tidak cepat ditangani, ibu Anda akan mengalami gagal jantung dan meninggal."

Xiao Zhan dapat merasakan tubuh Yibo menegang di sampingnya.

"Jelaskan lebih rinci, Dokter." Suaranya berat saat pria itu meminta pada dokter. "Aku ingin tahu penyebabnya karena penyakit ibuku hanya radang paru-paru. Bagaimana bisa sekarang menjadi komplikasi jantung?"

"Karena ada satu zat yang berlebih dalam tubuhnya."

Yibo mengernyit. "Apa itu?"

"Klaritromisin. Pada umumnya ini adalah antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri seperti pneumonia dan bronkitis. Karena ibu Anda mengalami sakit paru-paru jadi tidak heran kalau ia mengonsumsi obat itu. Hanya saja mengonsumsi obat tersebut secara berlebihan tidaklah baik. Kami telah melakukan tes darah dan di sana kami menemukan kandungan klaritromisin dalam jumlah yang cukup banyak untuk dapat menyebabkan gagal jantung."

"Ya, Tuhan." Yibo mendesah dan bersandar lesu pada kursi.

* * *

"Terima kasih, Dokter."

Setelah menyampaikan itu, mereka keluar dari ruangan dokter. Berjalan bersisian menyusuri koridor, Xiao Zhan melihat suaminya sedang mengerutkan kening, lalu menggenggam tangannya.

"Apa yang kau pikirkan?" tanyanya.

Yibo menoleh, menatap sesaat sebelum kembali memandang ke arah depan.

"Terima kasih kau datang tepat waktu untuk menolong mama," ucapnya pelan.

"Hanya itu?"

Bibir Yibo menarik sebuah senyum yang kemudian memudar.

"Apa kau sedang berpikir untuk membalas Feirou?" Xiao Zhan menerka.

Saat Yibo menoleh, ia hanya menatap Xiao Zhan tanpa berkata. Setelah tersenyum kecil, ia kembali berpaling ke depan.

CINDERELLA STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang