Story 3

1.9K 301 82
                                        

🌸🌸🌸🌸🌸

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌸🌸🌸🌸🌸

Restoran yang berada di dek lantai dua ini menyajikan pemandangan laut yang terlihat melalui kaca yang mengelilinginya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Restoran yang berada di dek lantai dua ini menyajikan pemandangan laut yang terlihat melalui kaca yang mengelilinginya. Yibo menuntun Zhan ke salah satu meja paling ujung demi mendapatkan privasi terbaik.

Zhan melemparkan pandangan was-was pada Yibo ketika duduk di kursi, berhadapan dengan Yibo, dan tiba-tiba kepala pelayan muncul di samping mereka seperti jin keluar dari botol. Sama seperti si penjaga pintu restoran, kepala pelayan ini juga tersenyum lebar dan penuh hormat pada Yibo. Zhan jadi bertanya-tanya siapa sebenarnya pria di hadapannya ini sehingga si kepala pelayan sendiri yang turun tangan menyambutnya.

Zhan memperhatikan sekitar selagi Yibo berbicara pada kepala pelayan. Ada dua orang selebriti yang duduk tidak jauh dari mereka. Satu laki-laki dan satu wanita, yang masing-masing bersama teman grup mereka. Yah, tidak aneh kalau mereka hadir dalam pesta mewah seperti ini. Zhan sudah tahu kalau perusahaan kakaknya cukup elit, tapi tidak menyangka akan seelit ini.

Pesta di kapal pesiar adalah acara bergengsi jadi tidak heran kalau sejak masuk ke dalam kapal Zhan telah melihat berlian dan Dior bertemu dengan Gucci dan Armani, pameran kekayaan yang terang-terangan. Diam-diam mata Zhan melirik pada pergelangan tangan Yibo yang dilingkari arloji Rolex, lalu bergeser ke arah bros bulan bintang yang ada di dada kiri pria itu sambil bertanya-tanya berapa harga itu semua.

Dasar orang kaya, gumam Zhan, tapi itu sangat bagus. Ia tertawa senang dalam hati.

"Siapa namamu?"

Yibo menyentak Zhan keluar dari lamunan setelah si kepala pelayan pergi meninggalkan mereka.

"Xiao Zhan. Dan kau?"

"Wang Yibo."

Wang ... Zhan mengernyit sesaat. Sepertinya bukan 'Wang' yang itu. "Baiklah, Tuan Wang. Jangan lupa untuk memberiku seribu yuan yang kau janjikan itu."

"Jangan terburu-buru."

"Kau tidak menipuku, 'kan?"

"Tidak. Aku akan memberikannya setelah selesai makan. Bukankah kau bilang sudah lapar?"

CINDERELLA STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang