Pada musim gugur dua minggu kemudian mereka menikah. Acara itu adalah peristiwa sosial yang besar. Serangkaian perjamuan diadakan di istana walikota Chengdu. Jamuan makan siang untuk sekitar 200 tamu disediakan pada hari dilakukannya upacara pernikahan di kantor catatan sipil, jamuan makan malam untuk 150 anggota keluarga dan kawan terdekat diadakan pada malamnya, dan 600 lebih undangan menghadiri upacara permberkatan di gereja keesokan harinya.
"Semoga cinta yang dimiliki kedua pasang pengantin ini akan kekal selamanya," ucap sang pastor. "Wang Yibo, ambil cincin itu dan sematkanlah pada jari Xiao Zhan sambil berkata, 'Dengan cincin ini, aku menikahimu.'"
Zhan mengulurkan tangan kanannya selagi Yibo mengulangi kata-kata tersebut. Tangan Zhan sedikit gemetar saat Yibo menyematkan cincin kawin itu di sebelah cincin berlian warisan keluarga Wang Empire yang diberikan Yibo pada malam sebelumnya. Rupanya Zhan tidak setenang yang diduganya, entah mengapa ia merasakan sedikit kegugupan dalam upacaranya.
Sekarang giliran Zhan menyematkan cincin di jari Yibo. Zhan mengambil cincin dan menyematkannya pada jari Yibo. Seketika Zhan menjadi tenang kembali hingga Yibo kagum melihatnya.
"Dengan cincin ini, aku menikahimu," kata Zhan dengan suara mantap.
Mereka sudah resmi menikah sekarang.
Janji mereka sudah diucapkan.
Pastor mengumumkan pernikahan mereka kepada seluruh tamu yang hadir hari itu.
Di hadapan para undangan, pasangan pengantin baru berciuman mesra, yang disambut dengan tepuk tangan meriah.
Dari acara pemberkatan itu dilanjutkan ke acara resepsi.
Semua tamu yang hadir sependapat bahwa upacara dan resepsi pernikahan itu luar biasa mengesankan.
Acara istimewa tersebut segera menjadi konsumsi para wartawan. Mereka tertarik dengan lelaki Cinderella yang menjadi pengantin sehingga secara langsung meminta agar boleh mewawancarainya.
Deng Wei, asisten Wang Hongjin, berhasil melakukan tawar-menawar dengan para peliput berita tersebut, yaitu jika Yibo dan Zhan mau memberi mereka waktu setengah jam saja untuk diambil fotonya dan menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka, mereka berjanji tak akan mengganggu pasangan pengantin baru itu lagi.
Untuk melepas penat setelah diwawancara, Yibo mengajak Zhan berjalan keluar dan melintasi halaman menuju teras yang dihiasi bunga-bungaan. Orchestra kecil sedang memainkan lagu waltz di salah satu ujung teras dengan area yang disediakan untuk berdansa. Ratusan lampu kecil berserakan di antara pohon-pohon dan bunga-bunga yang membuat teras benar-benar tampak seperti negeri dongeng. Meja hidangan besar dengan air mancur dan bunganya dikelilingi oleh meja-meja yang diatur rapi, pemandangan indah yang akan selalu ada dalam ingatan Zhan, karena impiannya sebagai Cinderella akhirnya terwujud sudah.
Tiba-tiba Zhan merasa melihat dunia baru yang terbentang di hadapannya, dan hal itu membuatnya merasa gugup. Ia tahu banyak dari informasi tentang kehidupan para konglomerat tapi kali ini ia akan menjalaninya sendiri, merasakan kehidupan yang selama ini hanya dibacanya melalui buku atau media sosial.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINDERELLA STORY
Fiksi PenggemarXiao Zhan, seorang pemuda malas yang bercita-cita menjadi Cinderella, yaitu menikahi orang kaya agar hidupnya nyaman. Suatu hari Zhan mengikuti sang kakak menghadiri perjamuan bisnis orang kaya di kapal pesiar. Tanpa diduga ternyata dia bertemu den...