Xiao Zhan, seorang pemuda malas yang bercita-cita menjadi Cinderella, yaitu menikahi orang kaya agar hidupnya nyaman.
Suatu hari Zhan mengikuti sang kakak menghadiri perjamuan bisnis orang kaya di kapal pesiar. Tanpa diduga ternyata dia bertemu den...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
A/N : Dodged a bulletsecara harafiah berarti menghindar dari peluru pistol. Ungkapan dengan arti harafiah ini memberikan pengertian bahwa seseorang berhasil melarikan diri dari situasi yang buruk.
----- Happy Reading 💕
Bulan madu telah berakhir. Mereka akhirnya mendarat di Bandara International Chengdu, setelah mengudara selama tujuh belas jam. Begitu mereka keluar pintu bandara, Si Cheng datang menghampiri.
"Tuan Muda," sapa lelaki itu seraya membungkuk sedikit pada Yibo yang dibalas dengan dehaman singkat. Kemudian, ia mengambil alih koper yang dibawa Yibo serta Xiao Zhan, tanpa banyak bicara pada istri majikannya itu.
"Kita bicara di mobil." Yibo memberi isyarat pada asistennya yang terlihat ingin menyampaikan sesuatu.
Sampai di area parkir, Si Cheng langsung memasukkan koper ke dalam bagasi belakang mobil, sementara Yibo dan Xiao Zhan masuk dan duduk di kursi penumpang.
"Apa yang terjadi?" tanya Yibo pada Si Cheng ketika mobil melaju keluar bandara.
"Nyonya dikarantina."
Xiao Zhan merasakan tubuh Yibo menegang di sampingnya.
"Apa maksudmu?" Suara pria itu kasar. Jelas karena ia panik. Xiao Zhan pun merasakan hal yang sama.
"Baru tadi pagi, nyonya dipindahkan ke rumah di belakang kebun setelah dokter menyatakan kalau kondisi nyonya semakin parah. Dua hari ini sekitar lima orang staf telah terinfeksi gejala yang sama. Mereka semua yang terinfeksi dirumahkan oleh Nyonya Besar."
Wajah Yibo memucat. "Seberapa parah mamaku?"
Si Cheng menggeleng. "Tidak satu pun dari kami diizinkan untuk menemuinya. Bahkan Bibi Jung tidak diizinkan keluar dari rumah itu. Aku tidak mendapatkan informasi apa pun," sesalnya.
"Rumah itu ... bukankah tidak pernah dibersihkan?"
"Kelihatannya Nyonya Besar sempat menyuruh orang membersihkan tempat itu sebelum nyonya dipindahkan. Tapi seberapa bersih dan layak, aku tidak tahu."
"Brengsek!" Yibo merutuk karena cemas. "Ini pasti ulahnya." Xiao Zhan tahu siapa yang dimaksud. "Lalu kakek? Apa kakek tahu?"
"Tuan Besar Wang sejak kemarin melakukan perjalanan ke Jerman. Beliau mendapatkan undangan untuk studi banding dari universitas di sana. Program pertukaran pelajar yang diajukannya tampaknya mendapatkan tanggapan positif."
Yibo mengusap wajahnya kasar. Tentu saja karena kakeknya pergi maka Feirou berani melakukan hal semacam itu pada ibunya.
Di tengah badai kegelisahan yang menerjang, tiba-tiba tangannya digenggam oleh Xiao Zhan. Yibo berpaling dan menatapnya.
