Story 16

1.5K 235 34
                                    

-----------------------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-----------------------------------

Wang Mingshi selalu membanggakan diri sebagai pria paling bahagia, dan semua temannya berpendapat hal yang sama. Ketampanan, pesona, serta kekayaan membuatnya dicemburui separuh lelaki di Chengdu. Prinsip hidupnya dirumuskan dengan kalimat "hargailah diri sendiri dengan satu orang wanita". Hal itu menjadikannya seorang romantis sejati. Dia terus menerus jatuh cinta, dan setiap kali menggunakan pacar barunya untuk melupakan pacar yang lama.

Mingshi memuja wanita. Baginya semua wanita cantik, entah itu pelayan muda yang ada di rumahnya sampai para model kelas tinggi yang melenggang-lenggok di karpet merah Paris.

Mingshi selalu berhasil memiliki sejumlah gadis dalam berbagai tahap. Keseluruhannya meliputi lima tahap. Tahap pertama, meliputi gadis-gadis yang baru dikenalnya. Mereka menerima telepon setiap hari, karangan bunga beserta kartu ucapan yang berisi puisi romantis.

Kelompok kedua, terdiri dari gadis yang dikirim hadiah-hadiah berupa syal Gucci, atau clutch bag Louis Vuiton. Mereka yang tergolong tahap ketiga menerima perhiasan dan diajak makan malam romantis di restoran kelas atas. Gadis di tahap keempat akan diajak tidur di ranjangnya untuk menikmati malam panjang yang bergairah.

Tahap kelima mungkin adalah yang paling tak terlupakan. Tahap itu berisi ucapan perpisahan yang mendayu-dayu, sebuah hadiah perpisahan yang tak tanggung-tanggung, dan salam perpisahan disertai cucuran air mata.

Seharusnya seperti itu, dan kali ini sedikit meleset dari biasanya. Mingshi memandang sekilas di cermin tiga luka cakar yang ada di wajahnya, pemberian salah satu wanita yang telah melewati tahap keempat. Semestinya mereka berpisah di sini, di sebuah makan malam romantis di pesiar yang telah dipersiapkannya, tapi wanita cantik bernama Xie Lily itu menolak berpisah karena ia terlanjur hamil.

"Aku ingin kau menikahiku jika tidak, aku akan segera mempublikasikan kehamilan ini ke media." Suara gadis itu begitu tenang, senada dengan ekspresinya sambil menegak minuman dingin.

Bibir Mingshi berkedut masam. Sebenarnya ini bukan kali pertama pengamannya bocor. Kalau sudah begitu, ia akan menyuruh gadis itu menggugurkan bayinya dengan hadiah sebuah apartemen mewah. Mereka semua menerima dengan senang hati. Tapi yang ini tidak.

Wajah tampan Mingshi diwarnai kekalutan. Tidak menyangka akan seperti ini. Matanya melirik kertas laboratorium di atas meja yang menyatakan bahwa Lily positif hamil tiga bulan.

Ia meraba luka cakar di sisi wajahnya. "Mengapa kau tidak mengurus masalah ini lebih cepat?" Kemarahan mengisi suaranya.

"Aku juga tidak tahu kalau akan sejauh ini."

Mingshi melempar kertas lab itu ke arah Lily, wanita cantik berambut coklat sebahu. Ia adalah seorang model yang ditemuinya di Italia empat bulan silam. Sejauh ini, Lily salah satu wanita yang bertahan cukup lama di sisinya dibandingkan para afair lain yang hanya berlangsung paling lama tiga bulan.

CINDERELLA STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang