Story 4

1.6K 294 70
                                    

-------- Happy Reading 💕 Jangan lupa tinggalkan jejak ya 😘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-------- Happy Reading 💕 Jangan lupa tinggalkan jejak ya 😘

Satu jam setelah Yibo menyelesaikan acara makan bersama Zhan, Si Cheng mendatanginya. Lelaki itu memberikan Ipad supaya Yibo bisa melihat hasil penemuannya.

"Dia datang bersama kakaknya," beritahu si asisten.

Yibo mengangguk pelan sementara matanya menatap layar Ipad. "Aku tahu."

Kemudian, Si Cheng menggeser layar Ipad yang seketika memunculkan sebuah wajah asing bagi Yibo. Dia mirip Zhan tapi lebih dewasa.

"Namanya Xiao Yu. Dua puluh delapan tahun. Bekerja di Queen Law Firm sebagai asisten Xie Kwansun—direktur perusahaan—sekaligus penerjemah. Sudah bekerja di sana selama empat tahun. Sejauh ini dia tidak memiliki catatan khusus karena kinerjanya yang baik."

"Kalau Kwansun belum berganti asisten selama dua tahun lebih, berarti dia sesuai dengan kriteria pria tua itu," ujar Yibo sembari mengamati wajah Xiao Yu. "Apa dia menikah?"

Si Cheng menggeleng. "Informasinya mengatakan dia masih lajang."

"Hmm." Lalu jari Yibo menggeser layar. Seorang wanita muncul di sana. "Ini pasti ibunya, bukan?" Tidak sulit menerkanya kalau dilihat dari kemiripannya.

"Benar. Namanya Mu Lienhua, usia empat puluh tujuh tahun, ibu rumah tangga. Ia melanjutkan toko yang ditinggalkan oleh suaminya yang meninggal karena kecelakaan lalu lintas delapan tahun silam."

"Jadi bisa dikatakan pemasukan rumah tangga mereka hanya berdasarkan penjualan toko serta gaji Xiao Yu karena putra bungsunya tidak mau bekerja." Yibo mengatakan itu sembari mengingat kondisi toko Zhan di Chengdu serta pemuda pemalas yang berjaga sambil tiduran di dipan.

"Tapi mereka tidak hidup kekurangan," timpal Si Cheng.

"Aku tahu. Gaji yang diberikan Queen Law termasuk besar. Jika pandai mengelolanya, mereka tidak akan jatuh miskin." Pandangan Yibo kembali fokus pada laporan di tangannya. "Jadi mereka hanya tinggal bertiga?"

"Tampaknya begitu. Ibunya memiliki seorang kakak laki-laki yang tinggal di Beijing."

"Apa kau mencari informasi mengenai orang itu juga?"

Si Cheng menggeleng. "Tidak, Tuan Muda. Karena kupikir tidak ada kaitannya aku tidak mencarinya lebih detail. Tapi jika Anda mau, aku bisa segera mencarikan informasinya."

"Tidak perlu buru-buru," jawab Yibo cepat. "Lakukan nanti saja. Lagipula orang itu berada di Beijing, cukup jauh dari Chengdu. Lalu informasi mengenai Xiao Zhan?"

Si asisten terkejut. "Ternyata Anda sudah tahu namanya."

Bibir Yibo menyunggingkan senyum miring, sementara matanya memandangi foto-foto Zhan yang ada di Ipad, hasil pencarian informasi asistennya.

CINDERELLA STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang