🔖CB-13🔖

17.6K 2.5K 114
                                    

Kalian males bangeeet buat komeeeen padahal aku nungguin komen ramai huhu.

Yaudalah, 200 vote dan 70 komen gas.

READING-ON

Cyara benar-benar menahan malu, sepanjang dia lomba makan kerupuk sampai dia menang juara pertama, Cyara ingin mengubur kepalanya diketiak Aryan.

"GILA-GILA! CALON GUE JUARA SATU HAHAHAHAHAHA!" itu suara Gata, aduh, agak memalukan yah.

"SIAP-SIAP YA CYARA NANTI MALAM AKU LAMAR KAMU!" teriak Dayan.

"Cyara keren hehehe." Ilpan sibuk memotret Cyara yang ada dipinggir lapangan, dia akan menyimpan foto-foto berharga itu.

Viaz yang kebetulan, sebenarnya gak kebetulan karena Viaz sengaja berlari agar bisa curi start memberikan Cyara air minum.

"Cya! Ini pocary untuk mengembalikan ion tubuh, lalu setelah ini kamu akan ikut lomba tari balon kan? Aku kasih tau triknya ya, kalau lomba balon kan harus gerak, nah kamu gerak aja tapi kepalanya nekan balon itu, jangan terlalu ditekan karena—"

Cyara meletakan jari telunjuknya ke bibir Viaz "Sst, iya gue tau. Makasih yah." senyuman yang Cyara berikan membuat Viaz nge fly hahahaha.

Dia lemas, tapi sekuat tenaga untuk tetap berdiri tegak.

Aryan sendiri tengah membersihkan keringat didahi Cyara karena lomba makan kerupuk bisa membuat adiknya berkeringat begitu.

"Capek? Duduk dulu di paha aku." tawar Sendu yang juga sampai ke pinggir lapangan.

Cyara menggeleng dengan kekehan ringannya "Gak papa, gue gak capek."

Cyara menyaksikan dengan jelas bagaimana Klairin menghabiskan kerupuk tadinya, sangat tenang dan gak gragas kaya Cyara tadi.

"Btw, komuk kamu lucu hehehe." celetuk Laro begitu lugunya.

Cyara membenamkan wajahnya dileher Nalen, sangat memalukan sekali!

Dilain tempat, Klairin bersandar didada Zama dengan tangan yang memegang air putih pemberian Margo.

Bima tampak mengelus rambut Klairin pelan "Habis ini lo sama gue lombanya." cetus Algav yang baru datang.

Klairin mengangguk saja, dia berbalik dan memeluk leher Zama erat "Capek, gendong dulu." pintanya pelan.

Zama menyeringai penuh kemenangan, akhirnya tiba saatnya dia memanjakan Klairin muahahahaha.

"Baik sayang, ayo sini aku gendong." walau Zama ini manja, dia tetap lakik!

Dengan mudahnya dia menggendong Klairin ala koala lalu membawanya ke tempat panitia, disana Banyu sudah menunggu.

Raut wajahnya terlihat khawatir "Klai kenapa? Dia sakit?"

"Enggak, dia cuma kecapekan aja, semalam dia sibuk ngurus 100 hari kematian mami gue jadi dia tidur jam 3, makanya kecapekan, mana dia sendiri yang ngurus." sahut Seven.

"Tugas lo sebagai abang apaan njing?" solot Galaxy.

"Gue? Gue bantu nyuci baju sama beresin rumah lah."

"Kenapa gak minta tolong ke kami?" tanya Qaidan dengan suaranya yang lembut.

Klairin menggeleng, dia masih bersandar dibahu Zama "Males aja, nanti kalian ngerusuh." jawab Klairin datar.

Benar juga sih, tak salah.

.....

Hujan turun secara tiba-tiba, jadi lomba Tari balon ditunda sampai besok, dan hujannya begitu awet sampai malam.

Cyara lagi asik pelukan sama Aryan di sofa ruang tv, Aryan nonton coco melon sementara Cyara sibuk ngedusel dileher abangnya.

"Abang kenapa gemesin banget sih?"

"Mungkin karena abang sering makan yupi."

"Ah yupi! Tadi aku beli yupi bentuk dinosaurus loh."

"Mana!?"

Cyara terkekeh pelan, gemas sekali, Aryan memang penggila Yupi sejati!

"Cium dulu dong pipi aku baru aku kasih." tunjuk Cyara pada pipi kanan nya.

Aryan mengangguk, dia dengan senang hati mencium pipi adiknya, sekali, dua kali dan 5 kali ciuman dia berikan.

"Sudah! Mana yupi nya?"

Cyara menggeleng pelan, kemudian dia memberikan sekotak sedang yupi dinosaurus untuk Aryan.

"Ini, jangan dimakan sekali banyak, nanti gigi abang berlubang."

"Eung, oke!"

Aryan mulai fokus pada yupi nya sementara Cyara sibuk mencium pipi gembul Aryam.

Cup cup cup cup cup cup cup.

"Adek udah ih." untung Cyara gak bau mulut, dia selalu memastikan bahwa aroma mulutnya itu wangi dan segar.

"Umh, enak tau cium pipi abang, kenyel-kenyel."

Cup cup cup cup.

Cyara gak tahan, dengan sengaja dia membuka mulutnya lebar lalu memasukan setengah dari pipi Aryan ke mulutnya.

"Nyan nyan.." Cyara asik menggigit pipi Aryan tanpa menyadari ekspresi shock dari Aryan.

Aryan masih terdiam dengan pipi yang sudah setengah masuk ke mulut Cyara.

"Anak-anak ayo makan mal—ALLAHUAKBAR CYARA KAMU JANGAN MAKAN PIPI ARYAN! LIHAT ARYAN NYA UDAH NANGIS ITU!"

Cyara diam, dia melirik kearah Aryan yang sudah menangis lirih, pipinya sakit loh, tapi demi Cyara dia membiarkan adiknya itu menggigitnya.

"Anu..maaf bang hehehe."

Aryan menggeleng pelan, dia kemudian menunjuk lehernya.

"G-gak mau sekalian hiks..gigit leher Aryan aja? J-jangan pipi hiks.." ujarnya lirih sambil terisak.

Cyara merasa bersalah, apalagi kini pipi sebelah Aryan sudah bengkak dengan bekas gigitan Cyara, tapi lucu ngeliat eskpresi Aryan.

"Yaudah, lain kali aku gigit tangan abang aja."

"Leher aja hiks.."

"Gak mau ah."

"K-kenapa? Leher Aryan gak ada daki nya kok..j-jadi gak jorok.."

Cyara menahan tawanya sekuat tenaga, dia mendekat kemudian menggigit teling Aryan.

"Kapan-kapan badan abang aku gigitan semua."

Aryan merinding, tapi tak lama dia ngangguk "Boleh, apa perlu sekarang aja? Biar aku lepas piyama." tawarnya begitu polos.

Cyara gemas, dia tak bisa menahan kegemasan yang abangnya berikan ini.

🔖Bersambung🔖

Cyara's Harem [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang