🔖CB-24🔖

11.3K 1.8K 184
                                    

Ayo vote, bukan anak-anak lagi kan apa-apa harus diingetin, rajin kalian vote rajin aku up.

200 vote dan 70 komen.

READING-ON

Sejak hari ini, Cyara dikurung selama 3 hari di kamar inap Aryan, dia tak diizinkan keluar sama sekali karena mereka tak mau Cyara lari.

Sikap Cyara juga sudah kembali seperti semula, walau kini Cyara menjaga jarak dari Aryan, tak pernah mau lagi menyentuh atau disentuh Aryan.

Cyara bersikap seperti mereka ini orang asing, bahkan bicara saja dia sangat datar tak beremosi.

"Cya, abang mau ke taman sama kamu." kebetulan hari ini orang tuanya lagi sibuk sehingga mereka tak ada ke rumah sakit selama seharian ini.

Cyara mengangguk, bahkan ponselnya saja ditahan sama orang tuanya, dia jadi gatau harus ngapain selama 3 hari ini.

Perlahan Aryan menyingkap selimut ditubuhnya lalu turun dari kasur, Cyara dengan telaten meletakan sendal berbulu ke kaki Aryan.

"Adek, pegang tangan abang." pintanya penuh harap, sudah lama Cyara gak meluk dia, gak cium ataupun gak gigit-gigit pipinya.

Aryan merindukan sikap Cyara, sikap nya yang selalu clingy setiap bersama Aryan, kini tak ada lagi.

Cyara kaku dan sangat amat menjaga sikap saat bersamanya.

"Enggak." tolak Cyara, dia memegang tiang infus Aryan dan agak menjauh, Aryan sakit mendapati penolakan itu lagi.

Dia menatap Cyara penuh kekecewaan, air mata hampir jatuh jika saja dia tak menyeka nya.

"Oke, kayanya karena tangan aku kotor jadi kamu gak pernah mau lagi nyentuh aku." cicitnya seraya menyembunyikan kedua tanganya dibalik tubuh.

Cyara tak bersuara, mereka hendak keluar dari kamar tapi tertahan saat Aryan meringis merasakan pedih di dadanya.

"Akhh!" Cyara tersentak kaget, dia langsung menahan bahu Aryan saat cowok itu hampir jatuh ke lantai.

Napas Aryan memburu cepat, wajahnya pucat dengan ringisan lirih, Aryan meremat kaus yang Cyara pakai.

Sakit di dadanya berbeda dari biasanya, seperti jantungnya akan mati jika tak ditangani dengan segera.

"S-sakit..hiks..akhh.."

Cyara kalut, walau dia muak dengan Aryan tapi dia gak tega kalau Aryan kesakitan kaya gini, dengan cepat Cyara menggendong Aryan ala bridal lalu menidurkannya di kasur.

Dengan terburu Cyara menekan tombol merah diatas ranjang.

"Sakit..hiks..Cyaaaa dada Aryan sakiit!"

"Sabar, dokter udah mau datang."

"Ja-ngan tinggalin Aryan..hiks.."

"Diem beban! Bacot banget lo!"

"Hiks..sakit.."

"Iya gue tau sakit! Lo diem jangan buat gue makin panik sialan!"

Cyara's Harem [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang