Yah lama beut komennya penuh, tapi karena votenya bagus banget dan gak jimplang jadi aku up aja, dan vote lah kalian! Jangan lupa.
Anyway, kalian tau kalau aku suka masukin plot twist, kalian bisa tebak apa plot twist di cerita ini?
Ayo berteori bersama MUAHAHAHHAHAHHA.
200 VOTE DAN 70 KOMEN
READING-ON
Rumah yang awalnya selalu memberikan kehangatan, kini tak lebih seperti rumah kosong yang tak ada aktifitas selain penyiksaan.
Putra dari pemilik rumah, tak lain adalah Aryan kini sudah berusia 19 tahun, wajah manisnya tak pernah lagi lembut maupun hangat.
Tatapan matanya selalu penuh dendam dan kebengisan yang tajam, seringai dan tawa sarkas sering terdengar dari sela bibirnya.
Pria dengan tinggi 180 Cm itu baru saja pulang dari Kantor, perlu diketahui bahwa Aryan kuliah jurusan Manajemen Bisnis.
Baru semester 3, selain kuliah Aryan juga mengambil alih perusahaan milik Vinia, lagipula bagaimana Vinia bisa mengatur perusahaannya kalau berjalan saja dia tak bisa.
Aryan membuka pintu berwarna hitam yang selalu dia kunjungi setiap pulang ke rumah.
Krieet.
Pemandangan pertama yang dia lihat adalah dua manusia dengan penampilan mengerikan.
Seringai kembali terulas diwajah Aryan, dia menahan pekikan penuh kebahagiaan saat melihat kondisi kedua orang tuanya.
"Aduh, gimana sih ini, padahal Aryan udah baik mau ngasih makanan, tapi gak kalian makan!" bentak Aryan kesal.
Dia menghidupkan saklar lampu, dan melihat jelas pemandangan mengerikan disana.
Dimana Lino dan Vinia, ugh bagaimana menjelaskannya yah.
Aryan menjahit kaki kanan Vinia tersambung di kaki kiri Lino, sehingga mereka berdua tak bisa kemana-mana.
Lalu Aryan juga memotong tangan kanan Vinia dan tangan kiri Lino, lalu Aryan menjahit bahu keduanya agar merapat.
Keadaan yang mengerikan, lebih mengerikan lagi karena bola mata mereka sudah hilang satu.
Lalu lidah mereka sudah Aryan potong, ah Aryan begitu menyukai aroma darah ini.
"Heum, kalian hebat yah gak mati-mati sampai sekarang, Aryan salut! Tapi hari ini Aryan gabisa siksa kalian dulu soalnya Aryan mau mantau seseorang, makan itu makanannya, merk nya wishkas, bagus untuk kesehatan hahahahahha."
Aryan keluar dari dalam kamar tersebut, mengabaikan erangan kuat dari kedua orang tuanya.
Senandung Aryan berikan, dia menghubungi salah satu anak buahnya yang selama ini dia tugaskan untuk mengintai.
"Bagaimana?"
"Tuan, saya sudah mengumpulkan bukti, foto serta video mereka saat tidur dengan para jalang di club malam itu."
"Bagus! Kerja bagus, lusa adalah saatnya menemui Cyara-ku, sekaligus menghabisi kepercayaan Cyara pada lelaki yang berada disampingnya selama ini."
Aryan tak sabar, sebentar lagi Cyara akan kembali padanya, akan kembali ke pelukannya.
"Aku merindukan Cyara-ku, begitu merindukannya hahahahahaha!"
Yah benar, Cyara akan kembali padanya, karena sudah seharusnya itu terjadi.
....
"Hei, bagaimana kalau Cyara tau perihal ini?"
"Dia tak akan tau, dia kan hanya gadis bodoh!"
"Waw, tajam sekali mulutmu."
"Ya mau bagaimana lagi, aku bosan, ternyata menjadi kekasih Cyara sama saja, lagipula aku tak menyukainya lagi sejak dia menolak untuk kucium."
"Itu tandanya dia masih tau batasan."
"Halah bacot, lihat dirimu sendiri, berlagak begitu mencintai dan meratukan Cyara tapi nyata nya? Kau tak lebih dari pria hypersex."
Ke 6 pria disana saling melempar ejekan, sampai mereka tak sadar kalau salah satu pengunjung yang tak lain adalah mata-mata Aryan merekam semuanya.
Mata-mata itu menyeringai tipis "Dasar laki-laki bodoh." bisiknya dingin.
Lihat saja kehancuran yang akan mereka dapatkan sebentar lagi.
Dilain tempat, Cyara sudah berganti pakaian dan bersiap untuk tidur, dia hanya sendiri di rumah karena yang lainnya ada urusan di luar.
Cyara memandang kearah lukisan bergambar Falan dan Aryan, lukisan Aryan baru dia buat tadi sore dan kini sudah dipajang di kamar.
Senyum tipis Cyara berikan "Apa kalian tau bagaimana caraku bisa pergi dari sini?" bisiknya lirih.
Cyara merasa, ada yang aneh, sikap dan perlakuan mereka berbeda setiap saatnya.
Cyara sadar akan perubahan ini, dia bersiap akan fakta yang tak lama lagi, mungkin akan segera terungkap.
"Falan, gue berharap bisa ketemu sama lo lagi, gue berharap bisa memulai sesuatu yang baik dengan lo, lo orang baik yang memiliki masa lalu buruk..maaf kalau selama ini gue jahat sama lo.."
Falan pasti tak akan suka mendengar ucapan Cyara, tapi begitulah, Cyara berharap jika dia bisa memperbaiki semuanya.
Walau dia tau semua sudah terlambat.
🔖Bersambung🔖
KAMU SEDANG MEMBACA
Cyara's Harem [End]
Teen FictionCyara Dilara harusnya sudah mati karena dirinya masuk ke selokan depan rumahnya karena habis putus cinta. Tapi begitu dia bangun, dia malah kembali ke hari dimana dia ditembak kekasih tukang selingkuhnya itu, dia kembali ke 4 tahun sebelumnya. Karen...