🔖CB-20🔖

14K 2K 136
                                    

Nah gini kan enak, komen cepat penuh dan vote nya juga, senang aku tuh.

Ayo lakuin lagiii.

200 vote dan 70 komen gass🏃

READING-ON

Sesuai ajakan Ilpan 3 hari yang lalu, tepatnya hari sabtu dimana sekolah mereka memang libur.

Soalnya mereka sekolah juga cuma sampai hari jum'at aja, sabtu serta minggu mereka libur.

Pagi-pagi sekali Cyara sudah heboh memilih outfit apa yang akan dia pakai, para Kurcaci Cyara bilang mereka bakal jemput jam 9 pagi.

Katanya sih mau jalan-jalan dulu ke Transmart Bandung, sekalian ngehabisin waktu bareng Cyara.

Cyara udah make up, tipis aja biar wajahnya gak kelihatan pucat, rambutnya juga udah dicatok, bagian bawanya ikal.

Intinya Cyara tinggal milih mau pakai baju apaan.

Cklek.

"Cya..abang boleh ikut?" Aryan mengintip dari balik pintu kamar Cyara, dia sudah rapi dengan sweater merah jambu kesayangannya, ada topi putih dan celana panjang yang juga berwarna putih.

Dan ada kacamata bulat bening yang bertengger manis dihidung Aryan, penampilannya memukau dan sangat imut.

Cyara mau nya nolak tapi melihat Aryan sudah rapi dan wangi seperti bayi, dia mengangguk pasrah.

"Oke, tunggu di ruang tv, Cya masih mau cari baju dulu."

Anggukan senang Aryan berikan, dia menutup kembali pintu kamar Cyara lalu berjalan riang menuju ruang tv, dia tak akan biarkan Cyara pergi sama cowok-cowok itu tanpa adanya Aryan.

Dia harus senantiasa ada disebelah Cyara.

"Seneng banget abang, jadi ikut sama Ara?" tanya Lino yang sedang menikmati kopi susu buatan Vinia.

Aryan mengangguk senang "Jadi! Cya izinin Yayan buat ikuut yeayyy!" pekiknya penuh kebahagiaan.

Lino dan Vinia menganggguk pelan, baguslah kalau Aryan bahagia, mereka juga akan sangat bahagia.

Vinia sejenak melirik kearah Lino, dia memikirkan beberapa hal penting yang mungkin akan merubah keadaan di rumah mereka.

Tapi tak sekarang, Vinia akan katakan di waktu yang tepat saja.

Tak lama setelahnya Cyara turun dari lantai 2, dia mengenakan kemeja berwarna merah muda yang soft polos, kancingnya dia biarkan terbuka semua.

Bagian dalamnya Cyara mengenakan kaus ketat berwarna putih, lalu celana putih sepaha yang memperlihatkan kaki jenjangnya yang putih bersih.

Cyara juga memakai kacamata bening bulat seperti Aryan, ya Cyara memutuskan untuk couple an saja sama Aryan.

Aryan menatap Cyara penuh binar, Cyara sangat cantiiiiik!

"Adek cantik!" pekik Aryan seraya memeluk Cyara erat, sementara Cyara harus menahan diri agar tidak menggigit pipi gembul Aryan.

Dia membalas pelukan Aryan "Abang gemes!" balas Cyara riang.

"ASSALAMAUALAIKUM!" Cyara sekeluarga terkejut mendengar salam dari arah pintu depan, mana suaranya rame banget lagi.

Cyara berjalan dengan Aryan dibelakangnya, dia menepuk dahinya begitu melihat kurcaci-kurcaci itu.

"Falanjing lo itu gak diajak!" solot Sendu.

Falan mah gak perduli, dia justru menatap Cyara penuh binar bahagia.

Nalen dan Arul juga ikut, mereka dateng naik motor sendiri, walau motor mereka gak seberapa sih.

Didepan sana mobil dari Sendu Dkk terlihat jelas.

"Cyara bareng gue!" sewot Gata.

Sebelum adanya perkelahian, lebih baik Cyara tenangkan "Gue bareng bang Aryan, jadi adil kan? Lagian kalau rame gini asik sih, walau sebenarnya lo itu gak diajak ya Falan!"

Falan mah tak acuh, dia memang tampan dengan kemeja cream berlengan panjang dan celana jeans hitam nya.

Cuma muka nya songong, pengen dibejek rasanya.

Setelah berpamitan dengan orang tua Cyara, mereka pergi beriringan, dengan motor scoopy Cyara yang berada ditengah antara mobil Sendu dkk dan motor Arul, Nalen serta Falan.

Jadi posisinya motor Cyara ditengah.

"Adek pegangan yah, yang erat."

"Iya abang sayang."

Cyara memeluk pinggang Aryan lembut, dan menyandarkan kepalanya dibahu Aryan, mereka pakai helm kok jadi aman.

Aryan yang bawa motornya, soalnya Cyara belum punya SIM, lagipula mereka akan ke daerah Kota jadi takutnya ada Polisi ya tiba-tiba muncul ya kan.

Setelah Cyara dan Aryan pergi, kini tersisa Vinia dan Lino saja.

Lino menatap Vinia yang hanya diam dipintu, dia tau apa isi pikiran Vinia saat ini.

"Nanti kita bicarakan lagi yah, mana tau kita bisa nemu yang lain, tapi kalau gak ada ya mau gak mau Cyara harus ngalah, walau aku tau ini gak adil buat dia." bujuk Lino.

Vinia mengangguk "Cyara harus mau, yang penting Aryan selamat, aku tak perduli apapun itu." ujar Vinia datar kemudian berlalu pergi.

Meninggalkan Lino yang rumit sendiri, disisi lain dia kasihan pada putrinya, tapi disisi lain ini harus dilakukan demi keselamatan Aryan.

Vinia rela kehilangan Cyara daripada harus kehilangan Aryan.

Sementara Aryan, rela kehilangan orang tuanya daripada kehilangan Cyara.

Jadi, apa yang akan terjadi?

Entahlag, hahahahaha.

🔖Bersambung🔖1

Cyara's Harem [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang