Ayo vote dan penuhi komen, ntar aku up lagi.
200 vote dan 70 komen yaaa.
READING-ON
Cyara benar-benar diajak makan bersama di meja teman-teman Laro, sementara di meja lain Aryan sudah menunggu nya.
"Ayo Cyara." Laro menarik lengan Cyara lembut tapi Cyara melepaskannya dengan pelan.
"Gue makan sama abang gue aja, lain kali ya makan barengnya, makasih udah mau bantu gue tadi." Cyara segera berlari mendekati meja Aryan.
Dia langsung memeluk punggung Aryan dan mendusel diceruk leher abang gemesnya itu, pemandangan yang terlihat dimata Laro dan yang lainnya.
Hela napas liris Laro berikan, yah tak boleh memaksa karena Cyara gak suka dipaksa.
Laro duduk disebelah Alpha setelah memesan makan siangnya.
"Kok bisa bareng?" tanya Gata sewot, kenapa dia selalu tak ada kesempatan untuk mendekati Cyara!?
Dia kan mau pdkt juga!
Laro mengedikan bahunya pelan.
"Tadi bantuin Cyara, si Falanjing nemuin terus mohon-mohon gitu deh."
Ucapan Laro membuat perhatian teman-temannya berpusat pada Laro seketika, seolah meminta Laro untuk menjelaskan secara detail.
Mereka hanya takut kalau Cyara bakal suka lagi sama Falan, mereka gak akan punya kesempatan kalau semisal Cyara suka sama Falan.
Mau sekeras apapun usaha mereka, mereka gak bakal bisa menang melawan orang yang ada dihati Cyara.
"Gue gatau pasti, tapi kayanya Cyara bener-bener udah selesai sama Falan, tadi Falan mohon-mohon supaya Cyara jangan berubah ke dia, gitu deh pokoknya." jelas Laro.
Dia bukan ahli dalam menjelaskan, biasanya yang ahli itu si Viaz.
"Mampus! Makanya jangan jadi jalang, cih!" ceplos Sendu geram.
Cowok bermata sayu itu tampak menatap Cyara yang sedang menyuapi Aryan, dengan yakin Sendu bangkit dan berjalan kearah Cyara.
"Heh! Mau kemana lo!?" seru Dayan.
Sendu tak menjawab, dia melihat hal lain dari tempatnya duduk.
Langkahnya yang tadi pelan kini berubah jadi larian.
"Cyara!"
Spontan Cyara mendongak, dia melihat Sendu berlari kearahnya tapi bukan kearahnya, melainkan belakang nya.
"Ada apa—"
BUGH!
"BIADAB! LO MAU NYIRAM CYARA PAKE KUAH BAKSO HAH!? SIALAN LO JALANG! JANGAN MAIN-MAIN LO BABI!" bentak Sendu setelah berhasil menendang gadis yang hendak menyiram Cyara menggunakan kuah bakso.
Alhasil gadis itu terhempas dengan kuah bakso mengenai wajahnya.
Kantin langsung rusuh, teman-teman Sendu bergerak cepat mendekati Cyara yang kini tengah diperiksa Sendu.
Sendu menyentuh pipi Cyara dan menelisik keadaannya.
"Gak papa kan? Kamu gak kena kan?" tanya nya cemas.
Cyara menggeleng, dia masih memproses kejadian, agak shock juga ya bund.
Gata dan Dayan langsung menahan siswi tadi lalu menggeretnya menuju ruang BK.
"Cya..maaf..abang gak sadar kalau kamu dalam bahaya.." lirih Aryan bergetar, dia abang yang bodoh.
Bisa-bisanya dia gak menyadari kedatangan gadis tadi yang hampir melukai adiknya.
Cyara menggeleng pelan, dia memeluk Aryan lembut "Bukan salah abang, udah jangan nangis."
Alpha, Viaz, Ilpan, Laro dan Sendu menatap kearah pintu masuk kantin, mereka memicing tajam saat melihat Bebe yang berdiri disana.
Bebe tampak tersenyum anggun, dia berjalan menjauhi kantin dengan tenangnya.
"Bebek sialan, mau main-main dia." desis Laro geram.
"Bebek minta digoreng." gumam Ilpan seraya menutup buku Matematika nya.
Viaz yang paling jenius diantara mereka langsung angkat suara.
"Kejadian itu terjadi 5 menit setelah Bebe berdiri disana, dengan jarak sekitar 4 meter dari posisi Cyara dan siswi tadi, dia hanya diam memantau, kemungkinan besar siswi tadi orang suruhan Bebe, kejadian pukul 11 siang lewat 24 menit dan 44 detik, matahari masih belum tepat diatas kepala." jelas Viaz detail.
Mereka mengangguk, ada guna nya Viaz untuk saat ini.
"Udah, lupain aja. Mungkin itu fans gue." ceplos Cyara santai.
Dia mah biasa ngehadepin kaya ginian, dulu pas masih pacaran sama Falan dia sering dilabrak sama lonte-lonte nya Falan.
Sampai dibully habis-habisan, jadi gak kaget lagi lah.
"Adek, ayo makan lagi." Aryan menarik ujung rok Cyara dengan pelan, dia mau makan lagi tapi Cyara tak kunjung menyuapinya.
Cyara dengan sigap menyuapi abang gemesnya itu.
Sendu dan yang lainnya memilih untuk ikut makan di meja Cyara, jaga-jaga kalau ada yang mau ngelukain Cyara lagi.
"Anyway, makasih ya Sendu, nanti pulang sekolah gue traktir deh."
Sendu langsung berbinar cerah, dia mengangguk semangat, ada untungnya juga punya kepekaan yang tinggi.
Perkataan Cyara membuat yang lainnya iri, tapi tak apa karena masih ada hari esok untuk mendekati Cyara lagi.
Mereka kan sudah berjanji akan menggunakan cara bersih, tapi gatau juga kedepannya.
Bisa aja mereka khilap kan hahahahhaa.
🔖Bersambung🔖
KAMU SEDANG MEMBACA
Cyara's Harem [End]
Novela JuvenilCyara Dilara harusnya sudah mati karena dirinya masuk ke selokan depan rumahnya karena habis putus cinta. Tapi begitu dia bangun, dia malah kembali ke hari dimana dia ditembak kekasih tukang selingkuhnya itu, dia kembali ke 4 tahun sebelumnya. Karen...