🔖CB-29🔖

10.7K 1.9K 187
                                    

Karena komen cepat penuh, maka aku up lagi!

Votenya jangan lupa yaaaa.

200 vote dan 70 komen gas🏃

READING-ON

Sarapan kali ini terasa begitu hening dan berat, Cyara tak merubah ekspresi wajahnya sama sekali, tetap tenang dan elegan.

Hanya Ziam yang sedari tadi mengajak Cyara bicara, bahkan dia menawarkan Cyara susu hangat.

"Ara, hari ini kamu ada rencana?" tanya Ziam penasaran, dia menatap Cyara dengan tatapan lembut nya, penuh kasih dan sayang.

Cyara mengangguk "Aku mau pergi dari sini." ucapan Cyara barusan membuat mereka ber 8 berhenti menyendokan makanan.

Menatap Cyara kaget sekaligus tak percaya "Apa? Tapi kenapa tiba-tiba kamu mau pergi?" tanya Sendu panik.

"Memang kenapa? Bukannya bagus kalau aku pergi?"

"Enggak! Kamu gak boleh pergi!" tolak Gata kuat, dia menatap Cyara sengit dan penuh perintah.

Dengus sinis Cyara berikan, dia bertopang dagu lalu mengulas senyum lebar yang tak sampai mata, senyuman itu menghantarkan rasa takut ke dada mereka semua.

Apa ini? Kemana tatapan lembut Cyara, kenapa sekarang tak ada lagi.

"Kalian tak mau mengatakan sesuatu?" Cyara bertanya, tapi mereka justru hanya diam dengan degup jantung yang kini diliputi rasa takut.

Tak berani menatap Cyara secara langsung, mereka berusaha mengalihkan tatapan mereka agar tak bersibobrok dengan manik mata Cyara.

Rasanya terintimidasi dengan tatapan dan senyuman Cyara, aura yang gadis itu berikan sungguh tak main-main.

"Cyara sayang, pikirkan baik-baik loh perkataan kamu." bujuk Ilpan.

Kekehan pelan terdengar dari sela bibir Cyara, dia bersandar dikursi lalu tersenyum simpul "Berhenti bermain-main denganku, sialan." gumamnya dingin.

Pandangannya begitu gelap, dia menatap mereka semua penuh kekecewaan sekaligus rasa muak yang begitu jelas.

Jantung mereka ber 8 berdegup tak karuan, mereka gemetar mendengar perkataan Cyara.

"Maksud kamu apa?" tanya Alpha tenang dan berusaha untuk lembut.

"Kalau ada masalah, tolong katakan jangan seperti ini." bujuk Viaz.

"Benar, jangan kekanakan, kamu udah 18 tahun Cya." cetus Laro.

"Nah bener, harusnya kamu dewasa dan jangan asal buat keputusan, memangnya siapa yang akan membantumu? Tak ada, kamu tak punya siapapun selain kami disini." ucap Gata penuh kesombongan.

Tawa lembut Cyara berikan, dia mengangguk pelan "Ya, kamu benar, dan sebentar lagi tamu ku datang, sebaiknya kalian cepat pergi."

"Tamu?" beo Sendu kaget.

"Ya, tamu penting hahaha."

Degup jantung mereka semakin kuat, terlebih saat mendengar suara deru mobil dari depan.

Cyara segera beranjak dari duduknya, dia berjalan menuju pintu rumah dengan tenang dan santai.

Pakaiannya hari ini bahkan hanya kaus dan celana training hitam, rambut sepunggungnya dicepol asal.

Cyara membuka pintu rumah lalu melihat tamu yang sudah dia tunggu sedari tadi.

"Hai, silahkan masuk." Cyara mempersilahkan para wanita yang pernah dibayar dan dipakai Alpha dkk.

Cyara's Harem [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang