Selembar kertas dari halaman buku yang dicetak tebal berpindah dari sisi kanan ke kiri, memasuki bab baru dari kisah romantis karangan seorang penulis ternama. Alur cerita yang menarik dan sulit ditebak menyita perhatian penuh dari lelaki berkacamata. Dia bahkan tidak peduli dengan kepulan asap putih di atas cangkir yang mulai memudar.
Berapa lama Taeyeon menghabiskan waktu untuk membaca buku? Entahlah, menit yang berlalu telah mengubah minuman coklat hangat menjadi dingin.
Taeyeon bukan orang yang gemar membaca hingga pada suatu hari yang cerah dia melihat unggahan di akun media sosial milik mantan kekasih Kwon Yuri. Jessica terlihat anggun menggunakan setelan baju berwarna hitam dengan rambut coklat tua bergelombang yang berkilau. Di pangkuan gadis itu terdapat buku bersampul merah muda dengan judul yang tercetak dalam huruf kapital.
Tanpa mengetahui isi sinopsis yang tertulis pada sampul bagian belakang buku, warna merah muda sendiri identik dengan novel romantis. Pada umumnya kaum lelaki kurang tertarik dengan kisah prosa percintaan tapi siapa yang peduli. Taeyeon akan membaca buku apa pun yang Jessica suka tanpa terkecuali.
Sreeett...
Suara gesekan benda keramik dengan permukaan meja kayu menggelitik gendang telinga. Tiba-tiba muncul sepotong kue berwarna merah mengkilap menyerupai bentuk buah apel disajikan di atas piring kecil. Sejauh ingatannya bekerja, Taeyeon tidak memesan makanan tambahan meski piring yang dihidangkan beberapa waktu lalu telah kosong.
"Aku pasti sangat merindukannya hingga berhalusinasi seperti ini" Taeyeon bergumam ketika kepalanya sedikit mendongak mencari tahu dari mana asal usul kue tersebut. Bayangan seorang wanita cantik terpampang sempurna di depan mata, terlalu nyata sebagai bentuk imajinasi.
"Kalau rindu mengapa tidak menghubungi aku?" dia menjatuhkan tas di atas meja dan mengambil kursi kosong yang berhadapan.
"Woah, ini gila. Suaranya terdengar asli" Taeyeon menarik-narik kedua daun telinga, menggoyang saluran pendengaran dengan jari kelingking.
"Ini pesanan Anda" seorang pelayan menyajikan segelas minuman.
"Tunggu, kamu bisa melihatnya?" Taeyeon bertanya pada pelayan tersebut dengan mata membulat.
Pekerja kafe menganggukkan kepala walaupun tidak mengerti dengan maksud pertanyaan yang dilontarkan, melangkahkan kaki dengan cepat meninggalkan meja pelanggan yang aneh.
"Holy ssss...."
"Sugar" sela wanita itu dengan cepat memotong kalimat umpatan yang hampir terlepas.
"....sugaaarrr"
"Dasar bodoh" dia terkekeh.
Taeyeon mengedipkan mata sekali.
Dua kali.
Berkali-kali.
Melihat Taeyeon termenung dengan rahang yang menggantung, gadis berambut coklat tua tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk memasukkan sepotong kue ke dalam rongga mulut yang terbuka. Sensasi manis yang dirasakan pada ujung lidah mengembalikan kesadaran lelaki itu.
"Sejak kapan kamu pulang?"
"Tiga hari yang lalu"
"Aku tidak tahu apa-apa tentang hal itu" Taeyeon mengingat dengan jelas foto terakhir yang Jessica unggah pada akun instagram sekitar tiga bulan yang lalu tidak menunjukkan tanda-tanda kepulangan wanita tersebut.
"Surprised?"
"Ugh, sangat mengejutkan" Taeyeon memegang dada sebelah kiri seolah-olah terkena serangan jantung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Letter (Taengsic)
FanfictionSudah menjadi kebiasaan Jessica selama dua tahun terakhir menuliskan sepucuk surat di setiap awal bulan. Cara bagi dirinya untuk berdamai dengan luka. Namun, apa yang terjadi ketika dia menerima sebuah surat balasan? Malaikat tidak mungkin ikut camp...