Chapter 13

266 59 2
                                    

Perempuan itu gengsi dan harga dirinya tinggi sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perempuan itu gengsi dan harga dirinya tinggi sekali.

Aku sudah puluhan kali menyaksikan perempuan yang gagal meraih orang yang mereka cintai hanya karena gengsi.

Karena mereka enggan untuk menyatakan cinta.

Karena mereka hanya ingin menjadi pihak yang mendapatkan pengakuan cinta.

Seperti perempuan itu misalnya.

Pesan teks singkat yang menunjukan bahwa dia memintaku untuk menemaninya pergi ke toko kacamata.

Ah, aku jadi teringat dengan percakapanku kemarin malam di sebuah grup game dimana dia juga ada di sana.

"Hei, perempuan berkacamata boleh juga, ya?"

"Mm, iya, boleh juga."

Sialan, harusnya aku tidak bicara begitu kemarin.

Saat jariku bergerak mengetik kalimat penolakan, tiba-tiba bunyi notifikasi pesan masuk terdengar.

Nona Penulis

Haii, Tuanku! Bagaimana dengan hari ini? Apa hari ini kau sudah menyukaiku?!

Tanpa sadar aku terkekeh pelan. Suara riang serta binar cerahnya terbayang. Lucu sekali.

Sayangnya belum.

Aku terdiam sesaat. Jemariku mengambang, urung mengetikan pesan. Entah kenapa rasanya aku ingin bertanya padanya.

Nona, bagaimana menurutmu jika perempuan yang lebih dahulu menyatakan perasaan?

Kau tau, bukan? Banyak perempuan yang enggan menyatakan cinta mereka karena malu, gengsi, atau untuk mempertahankan harga diri.

Bagaimana menurutmu?

Aku kembali memainkan rubik, sebuah kegiatan kecil yang kerap kali ku lakukan kala menanti jawaban pesan darinya.

Kling!

Nona Penulis

Bagiku menyatakan cinta itu tidak ada hubungannya dengan harga diri!

Pihak manapun boleh menyatakan cinta, kok.

Lagipula dimataku laki-laki yang harus menyatakan cinta terlebih dahulu itu hanya sebatas 'budaya' yang berlaku di negara kita.

Jika sejak dulu para perempuan yang terlebih dahulu menyatakan cinta pada laki-laki, pasti budaya itu yang akan berlaku di era sekarang.

Contohnya saja Jepang!

Pemikiran tiap orang berbeda-beda, sih.

Tapi di negara ini, perempuan yang terlebih dahulu menyatakan cinta dianggap tidak memiliki harga diri dan memalukan.

Padahal tidak begitu.

Siapa yang lebih dulu menyatakan cinta itu bagiku tidak begitu penting.

Memangnya apa yang salah dari menyatakan perasaan kita?

Aku tertawa pelan, tanganku refleks berhenti memainkan rubik di tangan.

Tiba-tiba aku teringat wajahnya yang tengah berbicara. Bibir tipisnya yang terbuka tiap kali mengutarakan kata, matanya yang berbinar cerah, serta ...

... kacamata yang menggantung manis di hidungnya.

Nona.

Iyaa?





























Aku suka perempuan berkacamata.

LIMERENCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang