Chap 1

565 71 12
                                    

Cerita lengkap dan tanpa skip, bisa baca pdf nya...
Minat ?
Langsung DM mae.

Happy reading


🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋


Kedua mata cantik itu perlahan terbuka, sepasang kaki jenjang nya mulai turun dan menapak di lantai. Dan seperti biasa nya ia selalu berjalan ke arah balkon kamar nya, untuk melihat sesuatu yang hampir setiap pagi ia lihat.

Senyum cantik nya merekah, saat melihat seseorang sedang mencuci mobil di bawah sana.


Dengan bertelanjang dada dan hanya mengunakan celana boxer nya saja, Perth mencuci mobil yang akan paman nya gunakan nanti untuk mengantar tuan Supapong ke kantor.

" Perth !"

Perth menoleh ke arah balkon, tempat di mana ada sesosok gadis manis yang kini sedang tersenyum kepada nya.


Perth melambaikan tangan nya, dengan senyum tampan nya yang membuat ketampanan nya menjadi berkali-kali lipat terlihat.

Saint duduk manis di balkon kamar nya, menatap Perth sambil senyum-senyum tidak jelas. Perth hanya geleng-geleng kepala saja, melihat kelakuan Saint yang seperti itu sudah menjadi asupan nya setiap pagi.


Saint baru mau masuk ke kamar nya kalau Perth sudah selesai mencuci mobil. Keduanya langsung mandi dan bersiap untuk segera berangkat ke kampus.


Saint berlari kecil keluar dari kamar nya, menuruni anak tangga dan menyapa kedua orang tua nya.

" Pagi mae...pagi pho..." riang nya, lalu duduk manis untuk menyantap sarapan nya.


" Pagi sayang..." balas Jo sambil tersenyum.

" Kebiasaan...tidak bisakah kau tidak berlari saat turun dari tangga..." kalau yang ini beda lagi, bukan nya balas menyapa tapi pagi-pagi sudah mengomel.


" Uhh mae..." rajuk nya.

Sedangkan Nuk hanya geleng-geleng kepala saja.

" Aku pergi dulu..." pamit Jo, yang sudah selesai dengan sarapan pagi nya.

" Aku antar..." Nuk beranjak dari duduk nya, lalu mengantar suami nya hingga ke depan.


Melihat majikan nya datang, dengan cepat James membukakan pintu mobil.

" James, mana Perth ?" seperti biasanya, setiap pagi Nuk selalu menanyakan Perth kepada James.


" Perth sedang sarapan nyonya..." ucap James.

" Kenapa tidak sarapan di dalam saja ?" tanya Nuk.

" Tidak apa-apa nyonya, sekalian dia menemani saya sarapan..." sahut James.

Nuk hanya mengangguk, setelah itu ia kembali masuk ke dalam.

" Mae...apa Perth sudah ada di depan ?" tanya Saint, sambil mengunyah sarapan nya.

" Belum, James bilang Perth sedang sarapan..." sahut Nuk.


" Saint...kenapa tidak pakai mobil saja, dari pada kau terus menumpang motor Perth."


" Malas mae...lagi pula aku lebih nyaman naik motor bersama Perth."

Nuk hanya bisa geleng-geleng kepala saja, mendengar ucapan putri nya.

Selesai sarapan Nuk mengantar Saint hingga ke depan, dan melihat Perth sudah siap menunggu Saint dengan motor kesayangan nya.


" Aku berangkat mae..." pamit Saint, dan memberi kecupan di pipi mae nya.

Friends With Benefits ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang