Chap 15

332 48 2
                                    

Brughh !

" Aakkhh Perth !" Perth menjatuhkan tubuh Saint di atas ranjang, lalu mengukung nya.

" Kau tau, baru beberapa bulan jauh dari ku...kenapa sekarang kau menjadi galak hmm..." ucap Perth, satu tangan nya bertumpu pada ranjang agar tak menghimpit tubuh Saint. Sedangkan tangan yang satu nya mengusap wajah Saint dengan penuh kelembutan.

" Aku galak ?" tanya Saint, Perth pun mengangguk.

" Kau tak suka ?" tanya Saint lagi.

Tangan Perth merapihkan anak rambut yang menutupi kening Saint, lalu menyelipkan nya di telinga gadis itu.
" Aku suka...kau_membuat ku bergairah..." ucap Perth berbisik.

" Sshhh Perthh..." desis Saint, merasakan geli saat Perth menjilati cuping telinga nya.

" Iya sayang..." sahut Perth, dan kini mulai mengecupi wajah Saint.


" Kenapa kau mesum sekali sih..." cetus Saint.

Perth tertawa pelan mendengar nya.
" Aku mesum hanya pada mu sayang..."

" Sungguh ?" Perth mengangguk, memberi keyakinan pada kekasih nya.

" Kau tidak tergoda dengan gadis lain kan...selama kau berada di sini..."

Perth menatap lekat manik hazel kekasih nya, lalu mengecup bibir nya.
" Aku bersumpah sayang, aku tidak tergoda...dan tidak akan pernah tergoda oleh gadis lain, walaupun kita tinggal berjauhan."

Saint bahagia mendengar nya, perlahan satu tangan nya mengalung di leher Perth. Dan satu tangan nya yang lain mulai mengusap wajah Perth hingga merambat ke rahang tegas kekasih nya.

" Aku sangat mencintai mu Perth, maaf...aku terlambat menyadari nya. Setelah kau pergi...barulah aku merasa benar-benar kehilangan mu..." sendu Saint.

" Dan kau jahat, kenapa kau tidak berpamitan dengan ku...justru aku dengar tentang kepergian mu dari paman James." sambung Saint.

" Kau ingat, saat terakhir kita bicara...di taman."

Saint mengangguk, saat itu bukan pembicaraan terakhir mereka saja tapi ciuman terakhir yang mereka lakukan juga.

" Saat itu aku ingin mengatakan kepada mu tentang keberangkatan ku...namun aku ragu ketika aku mendengar sendiri kalau kau tidak akan mungkin menerima cinta ku. Dan...ada Noah." ucap Perth.

" Maaf..." sesal Saint.

Perth tersenyum hangat.
" Lupakan yang sudah berlalu, dan sekarang hanya ada kau dan aku saja..." Saint mengangguk setuju.

" Apa kau lapar ? Kita belum makan apa-apa sejak tadi pagi..." ucap Perth.

" Aku lapar." sahut Saint cepat, karena sedari tadi memang perut nya merasa keroncongan dan minta untuk segera di isi.

" Sebaiknya kita makan dulu, ini sudah sangat siang...aku tak mau kau sakit." Perth hendak bangun dari atas tubuh Saint, namun tangan Saint menahan nya.

" Perth..." panggil Saint.

" Ada apa ?" tanya Perth.

" Bisakah tunda dulu makan nya, aku ingin kau mencium ku dulu...aku masih kangen." cicit Saint manja.

Dan dengan senang hati Perth melakukan nya, kembali ia mengukung tubuh Saint lalu menempelkan bibir nya di bibir gadis itu.

" eumm mmpphh..." dapat Saint rasakan betapa lembutnya lumatan yang Perth berikan saat ini.

Friends With Benefits ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang