Chap 8

292 54 2
                                    

Pdf nya ready, tanpa skip dan tanpa nunggu lama.
Yang minat dm mae...



Begitu sampai di rumah Saint langsung masuk ke dalam, meninggalkan Perth begitu saja yang masih berada di dalam mobil.


" Dasar bodoh kau Perth, apa yang sudah kau lakukan..." monolog Perth, meruntuki kebodohan nya sendiri.


Perth tau kalau Saint saat ini sedang marah dan kesal kepada nya, padahal niat nya hanya ingin membuat gadis itu cemburu dan menyadarkan nya kalau sebenarnya Saint juga mempunyai rasa terhadap nya.


Namun Saint terlalu angkuh dan tak mau mengakui nya, Perth sendiri tak tau apa sebab nya.

Brakk !

Pintu langsung di tutup dengan kencang, sampai-sampai Nuk dan Nai terkejut mendengar nya.


" Suara apa itu Nai ?" kaget Nuk, ia sampai mengusap dada nya saking terkejut nya.


" Itu nyonya, sepertinya suara pintu kamar..." ucap Nai.

" Pintu kamar...maksud mu kamar Saint ?" Nai langsung mengangguk, lagi pula kamar siapa lagi yang ada di atas selain kamar Saint. Karena cuma Saint saja yang menempati kamar di lantai dua.


" Mae..." panggil Perth, membuat Nuk dan Nai menoleh ke asal suara.


" Perth..." Perth langsung menghampiri Nuk, dan mengembalikan kunci mobil kepada wanita paruh baya itu.


" Ini kunci mobilnya mae..." Nuk pun menerima nya.


" Perth, duduk dulu nak." ucap Nuk, sembari menarik satu kursi di meja makan.


Perth mengangguk, lalu duduk di samping Nuk.
" Ada apa mae ?" tanya nya.


" Kenapa lagi si anak manja itu ?" tanya Nuk, Perth cukup tau siapa anak manja yang di maksudkan oleh Nuk.


Perth menoleh ke arah tangga." Seperti nya Saint marah pada ku mae." ucap Perth.


Nuk mengernyitkan kening nya, merasa tak percaya dengan pendengaran nya.

Saint marah kepada Perth ?
Apa iya anak gadis nya yang manja itu bisa merasa marah kepada Perth.

" Kalian bertengkar ?" tanya Nuk, Perth menggeleng menjawab pertanyaan Nuk.


" Jika tidak bertengkar lalu kenapa dia marah kepada mu ?" tanya Nuk intens.


Perth mengeluarkan surat yang ia simpan di saku celana nya, dan meletakkan nya di atas meja.



" Apa ini nak ?" heran Nuk, ketika melihat sebuah amplop berwarna merah muda.


" Tadi ada seseorang yang memberikan ini kepada ku mae..." ucap Perth, dari dulu Perth dan Nuk memang sangat dekat dan selalu terbuka. Itulah yang Nuk sukai dari Perth.


" Surat cinta ya..." tebak Nuk, dan Perth menganggukkan kepala nya.

" Cantik ?" tanya Nuk.

" Sangat mae..." sahut Perth.

" Kau menyukai nya juga ?" selidik Nuk, kali ini Perth tidak langsung menjawab. Ia terdiam sesaat.

" Perth, kalau kau suka dengan seseorang sebaiknya jangan kau pendam...tidak usah perdulikan orang lain yang tak menyukai nya. Kau berhak bahagia nak..." ucap Nuk lembut.


" Tidak mae...aku_tidak menyukai gadis itu, karena...aku..." Perth kembali menoleh ke arah tangga.


" Kau menyukai Saint ?" tebak Nuk.

Friends With Benefits ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang