Chap 3

402 67 20
                                    

Cerita lengkap dan tanpa skip cuma ada di pdf nya...
Yang minat order bisa langsung DM mae.

Happy reading 😘


🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋


Saint begitu menikmati jagung bakar nya saat ini, menyantap nya penuh nikmat karena jarang-jarang dia bisa merasakan jagung bakar saat di Bangkok.


Sedangkan Perth hilang fokus, saat ia melihat bibir Saint yang penuh noda saat menikmati jagung bakar nya.

Damn !

Seketika pikiran Perth langsung travelling entah kemana. Membuat nya kembali mengingat kejadian di kamar tadi, saat ia dengan puas memandangi paha mulus gadis itu.


" Perth, kau tidak suka ya ?" pertanyaan Sammy langsung membuyarkan lamunan nya.


" Suka_tentu saja aku suka." sahut Perth gugup.


" Kalau suka kenapa tidak di makan..."

" Makan ? Apanya ?" bingung Perth.

" Jagung nya lah...kau pikir apa nya ?" cetus Sammy.

" Iya ya..." Perth garuk-garuk tengkuk nya yang sebenarnya tidak gatal, sedangkan Saint dan Daily saling tatap tak mengerti.


" Oh ya...nanti malam kita mau makan di mana ? Apa perlu kita bikin acara barbeque..." ucap Perth, untuk mengalihkan topik tentang jagung bakar.


" Kalau aku terserah kalian saja, tapi ide Perth bagus juga." ucap Sammy.


" Tapi kita belum beli bahan apa pun Sam." celetuk Daily.

" Iya ya..." gumam Sammy, karena mereka datang ke villa hanya membawa barang-barang pribadi saja.


" Sebaiknya malam ini kita makan di luar saja, besok baru kita adakan acara barbeque..." Sammy mengangguk setuju dengan usul Saint.


" Kompor dan peralatan masak aku lihat sudah tersedia, tinggal kita beli bahan-bahan nya saja." ucap Perth, karena villa ini memang menyediakan sarana yang komplit untuk para penyewa nya.


" Biar besok aku yang belanja dengan Perth, kalau urusan memasak aku angkat tangan." ucap Saint.


" Kami juga sadar Saint, mana mungkin kami menyuruh mu masak...kau kan tidak bisa memasak apa pun. Merebus telur saja hangus..." ucap Sammy, lebih tepat nya seperti mengejek Saint.

Saint langsung memasang wajah bimoli nya, sementara Perth mati-matian menahan tawa nya.
Yang Sammy bilang memang benar, Saint itu tidak bisa memasak apa pun. Gadis itu memang menyukai banyak makanan, tapi tak satu pun yang bisa ia buat.
Seperti yang tadi Sammy bilang, ketika Saint mencoba merebus telur. Rencana nya ingin merebus telur setengah matang, namun bukan setengah matang lagi yang di hasilkan melainkan telur gosong lengkap dengan panci hangus nya.


" Isshh..." Saint mendesis saat melihat wajah Perth yang memerah karena mencoba menahan tawa nya.


Untuk cari aman Perth lalu keluar menuju ke kolam renang.


" Saint, jangan galak-galak dengan Perth...awas nanti jika kau suka dengan nya." cetus Sammy.


" Apaan sih...bicara mu ngawur Sam, mana ada aku suka sama Perth." cicit Saint.


" Kalau kau tidak mau, buat aku saja Saint...itu juga kalau Perth mau dengan ku." sela Daily.


Entah kenapa ucapan Daily membuat Saint tak suka mendengar nya, padahal Saint tau kalau Daily hanya bercanda saja.

Friends With Benefits ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang