Chap 12

334 54 6
                                    

Tok tok tok

Suara ketukan pada pintu langsung mengalihkan atensi Saint.

" Sayang...buka pintu nya nak, makan dulu ya...ini sudah malam." ucap Nuk, entah sudah keberapa kali Nuk mengetuk pintu kamar itu namun selalu gagal karena Saint tak mau membuka nya.


Nuk berharap Perth bisa membujuk Saint, agar mau keluar dari kamar dan makan.

Ceklek

Pintu terbuka, Nuk langsung senang. Lalu Saint keluar dari kamar nya.

" Mae..." Saint langsung memeluk mae nya.

" Makan dulu ya..." ucap Nuk dengan penuh kelembutan.

Saint mengangguk, dan langsung pergi bersama mae nya ke bawah.
Di bawah tangga Saint melihat pho nya berdiri, sepertinya sedang menunggu kedatangan mereka.


" Pho..." Saint memeluk erat Jo.

" Maafkan aku, karena sudah berkata kencang kepada kalian..." cicit Saint.

Jo mengusap lembut surai panjang Saint, lalu memberikan satu kecupan di pucuk kepala putri nya.


" Maafkan kami juga ya, sungguh kami tidak tau..." ucap Jo.

" Saint, makan dulu." panggil Nuk, yang sudah menyiapkan makan malam untuk Saint.

" Ayo makan dulu, kau belum makan sejak siang tadi kan..." ucap Jo.

Saint mengangguk patuh, lalu berjalan menuju ke meja makan. Kedua orang tua itu hanya menatap lekat putri mereka, yang saat ini sedang menyantap makan malam nya dengan lahap.


" Kau ingin tambah ?" tanya Nuk.

" Tidak mae, aku sudah kenyang." sahut Saint.

" Ya sudah, jangan lupa minum susu mu sebelum tidur." cetus Nuk.

Saint mengangguk mengerti.

Tiba-tiba ponsel Nuk yang ada di atas meja  berbunyi, Nuk langsung mengangkat nya setelah melihat nama yang tertera di layar ponselnya.

" Hallo..."

"......"

" Iya nak, baru saja..."

Saint langsung menoleh, dan menatap lekat ke arah mae nya.
Saint yakin kalau yang menelpon itu adalah Perth.


" Iya nak, terima kasih...kau juga baik-baik di sana ya. Ingat pesan ku...jangan lupa untuk makan dengan benar."

" ....... "

" Iya, akan ku sampaikan salam mu...selamat malam." Nuk mengakhiri panggilan telpon nya.


" Mae, itu Perth ?" tanya Saint.

Nuk hanya mengangguk menjawab nya.

" Phi...Perth kirim salam untuk mu." ucap Nuk.

Jo hanya mengangguk mengerti.

" Mae, hanya pho ? Perth tidak kirim salam untuk ku juga ?" cicit Saint.


" Tidak...dia tidak kirim salam untuk mu." cetus Nuk.

Saint langsung mempoutkan bibir nya.

" Tapi dia bilang sebentar lagi akan menelpon mu." sambung Nuk.

Wajah Saint langsung ceria, cepat-cepat ia langsung naik ke atas menuju ke kamar nya.
Jo dan Nuk hanya geleng-geleng kepala sambil tertawa.

Friends With Benefits ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang