Chap 13

327 56 5
                                    

Buat yang minat aja ya...pdf nya ready, yang mau order langsung dm mae.

" Bagaimana ?" Modi langsung menghadang Miranda saat gadis itu masuk ke dalam ruangan nya.

Miranda tak menjawab, ia malah duduk dengan raut wajah masam nya.
Melihat nya saja sudah menjadi satu jawaban bagi Modi.

" Pasti gagal lagi..." cetus Modi pelan, namun cukup terdengar oleh Miranda.

" Paman tau, ternyata dia sudah punya kekasih." ucap Miranda.

Modi tidak terkejut mendengar nya, pria setampan Perth pasti banyak yang mengejar nya jadi tidaklah heran jika Perth sudah punya kekasih.


" Kalau sudah punya kekasih memang nya kenapa ? Kau mau menyerah begitu saja...ingat Mira, kau itu cantik dan sexy...pria mana pun pasti akan dengan mudah bertekuk lutut dengan mu."

" Tapi tidak dengan dia..." sungut Miranda, paman nya itu bisa dengan mudah bicara seperti itu karena bukan dia yang berusaha mendekati pria itu.


Miranda pun merasa heran, baru kali ini diri nya menemukan pria dingin dan datar seperti Perth. Wajah nya memang tampan persis dewa yunani tapi sayang hati nya beku dan sedingin es.


Modi lalu menghampiri Miranda, dan duduk di samping gadis itu.
Satu tangan nya mulai bergerak menyentuh tangan Miranda.

" Iisshh...paman, jangan menggoda ku. Mood ku sedang buruk saat ini..." cetus Miranda sambil menepis tangan Modi.

Modi hanya terkekeh pelan, dan kembali menyentuh tangan Miranda. Kali ini gadis itu tidak menolak nya, ia membiarkan saja tangan nakal Modi mengusap tangan nya.


Modi adalah pria berumur 34 tahun, adik bungsu dari ayah Miranda. Usia Modi dan Miranda hanya terpaut sepuluh tahun, bahkan banyak yang tidak menyangka jika kedua nya adalah paman dan keponakan.


Di usia nya yang menginjak 34 tahun, Modi masihlah terlihat muda dan gagah terlebih lagi memiliki wajah yang lumayan tampan. Dan entah kegilaan dari mana sampai-sampai Miranda mendiamkan saja apa yang saat ini pria itu lakukan terhadap nya.


Tangan Modi sudah berpindah tempat, bukan berada di tangan gadis itu lagi melainkan berada di paha gadis itu.
Sentuhan lembut yang Modi lakukan langsung membuat Miranda melayang dan lupa akan segala nya.


Akhirnya gadis itu pasrah tanpa perlawanan saat paman nya sendiri mulai membaringkan nya di atas sofa dan mencumbui nya.

*

Rasa lelah Perth rasakan setelah kembali dari pabrik, bahkan ia tak kembali ke kantor dan memilih langsung pulang ke apartemen nya.
Sedangkan asisten nya ia suruh untuk kembali ke kantor, karena Perth tak ingin lama-lama berada di dekat Miranda yang sudah terang-terangan berani menggoda nya.

" Saint, sedang apa dia ya..." monolog Perth, lalu meraih ponsel nya untuk menelpon kekasih nya.

Panggilan pertama tidak di jawab, lalu lanjut panggilan kedua.
Namun hingga panggilan yang entah sudah ke berapa kali nya Perth lakukan, tetap tak di jawab juga.


" Apa dia sudah tidur ya...tapi_ini baru jam sembilan..." gumam Perth.

Merasa percuma karena panggilan nya tak satu pun di angkat, akhirnya Perth memilih untuk masuk ke dalam kamar mandi.
Berendam mungkin pilihan yang tepat saat ini, Perth butuh itu untuk melemaskan tubuh nya yang terasa kaku semua.


Perth berendam sambil memejamkan kedua matanya, dan membayangkan wajah cantik kekasih nya.

Sementara itu Saint dan yang lain nya sudah berada di dalam pesawat, yang akan membawa mereka semua menuju ke Chiang mai.

Friends With Benefits ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang