Setelah putus dari Haruto, Doyoung memutuskan untuk meninggalkan beasiswanya. Ia tak mungkin tetap berkuliah dengan keadaan perut yang semakin hari akan semakin membesar. Pasti ia akan menjadi bahan gunjingan seisi kampus.
Doyoung pergi tanpa pamit kepada siapapun termasuk kepada sahabat baiknya, Kim Sunoo. Ia pergi ke luar kota guna menyambung kehidupan baru bersama sang calon buah hati.
Doyoung menjual rumah peninggalan orang tuanya. Uangnya ia pakai untuk membeli rumah kecil yang akan ia tempati bersama anaknya kelak.
Doyoung berhenti kuliah dan memutuskan untuk bekerja. Ia melamar kerja di sebuah restoran cukup mewah di kota ini.
Dan kini, terhitung sudah tiga bulan lamanya Doyoung tinggal di kota ini. Usia kandungannya pun sudah memasuki usia lima bulan. Bayi yang ada di dalam rahimnya tumbuh dengan sangat baik.
Doyoung juga mulai merasakan tendangan kecil dari dalam sana. Rasanya sangat menyenangkan. Ia tahu bayinya pasti sangat aktif.
Doyoung juga bersyukur karena di lingkungan barunya ini, banyak orang yang menerimanya dengan baik. Doyoung bahkan mendapatkan teman kerja yang baik. Mereka tak pernah sekalipun mengolok-olok Doyoung yang hamil di luar nikah. Justu sebaliknya, mereka sangat menjaga Doyoung dan calon buah hatinya. Doyoung sangat bersyukur.
"Junghwan laper? Bunda juga, hehe. Nah, hari ini kita makan sup ya? Sup ini banyak sayurnya, bagus buat bunda dan Junghwan. Tumbuh yang sehat ya nak. Bunda sayang kamu" ucapnya sembari mengelus perutnya yang sudah tampak buncit.
Meskipun ia belum melakukan USG untuk mengetahui jenis kelamin anaknya, tapi Doyoung sudah menamai anaknya dengan nama 'Junghwan' karena ia yakin anaknya pasti berjenis kelamin laki-laki. Tendangannya sangat aktif.
"Hehehe, pintarnya kita ya nak" ucapnya terkekeh saat melihat sup yang ia buat sudah habis.
"Sekarang, temenin bunda cuci piring terus kita bobo ok?"
Doyoung tertawa kecil menyadari tingkah lakunya sendiri. Ia aktif mengajak bayinya di dalam sana berbicara. Obrolan sepihak yang hanya dimengerti olehnya tentunya. Namun bayi dalam perutnya selalu membalas ocehan Doyoung dengan tendangan kecil yang membuat Doyoung semakin tersenyum bahagia.
5 tahun kemudian.....
Benar saja. Ternyata anak Doyoung berjenis kelamin laki-laki. Kim Junghwan, adalah nama dari anaknya. Ia menggunakan marganya sendiri untuk nama sang anak.
Junghwan bayi tumbuh dengan sangat baik. Bahkan sekarang bayi lucu itu sudah besar dan sudah berusia sekitar lima tahun.
Doyoung juga sudah tidak bekerja di restoran. Dua tahun yang lalu, Doyoung mendapatkan cukup modal untuk membuka usaha sendiri setelah mengumpulkan uang selama dua tahun lebih. Ia membuka toko roti dan toko rotinya selalu ramai pengunjung. Ekonomi mereka sudah membaik dan Doyoung sudah bisa membeli rumah baru yang lebih besar dari rumah mereka sebelumnya.
"Buna, Juwan lapelll!" teriak seorang anak yang baru memasuki toko. Membuat beberapa pengunjung toko menatap ke arahnya dan tersenyum kala menyadari itu adalah anak dari si pemilik toko.
Doyoung terkekeh mendengar teriakan sang anak. Diusaknya rambut halus Junghwan.
"Utututu, bayinya bunda laper? Sini, bunda udah bikinin kue buat Junghwan. Ngomong-ngomong, kamu ke sini sama siapa?"
"Tadi bibi yang ngantelin Juwan ke thini, telus bibi pulang agi"
Doyoung mempekerjakan seorang asisten rumah tangga untuk mengurus rumahnya dan Doyoung bahkan Junghwan sangat dekat dengan sang asisten rumah tangga tersebut.
![](https://img.wattpad.com/cover/319594278-288-k22321.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DAD | HaruBby
FanfictionHaruBby ft Junghwan (GS) ! Doyoung, ibu muda yang harus membesarkan anaknya sendirian tanpa adanya sosok suami di sisinya. "Yang salah ayah sama bunda, bukan kamu. Kehadiran kamu adalah segalanya buat bunda, Junghwan"