13

1.2K 135 16
                                    

Haruto turun dari mobilnya. Disusul oleh Jaehyuk di belakangnya, kedua pria itu memasuki toko roti yang sudah dibooking khusus oleh pihak YD'S Corporation sebagai lokasi meeting kali ini.

Di dalam, sudah banyak meja dan kursi yang disusun sedemikian rupa sehingga bisa dengan nyaman diduduki sebagai tempat meeting.

Meeting kali ini, ada seorang investor terkenal yang akan menginvestasikan uangnya di salah satu dari dua perusahaan besar di kota ini. Tergantung dari sebagus apa presentasi dari kedua perusahaan.

Setelah Haruto dan Jaehyuk duduk, tak lama datang Yedam dan sekretarisnya.

Tatapan sengit terjadi antara Yedam dan Haruto.

"Selamat pagi" sapa seorang pria paruh baya yang merupakan seorang investor itu, sebut saja namanya Yang Hyunsuk.

"Selamat pagi tuan Yang" kompak yang ada di sana.

Pria paruh baya itu mengangguk, lalu duduk.

"Wah saya kira meeting akan diadakan di restoran mewah. Ternyata di sini. Hmm, suasana toko roti ini hangat. Seperti bukan di toko roti, ini lebih seperti kita sedang berada di rumah kkkk" kekeh tuan Yang.

Yedam dan Haruto mengangguk canggung.

"Baik, silakan mulai"

Lalu kedua belah pihak memulai presentasi mereka.

"Permisi"

Doyoung datang bersama dengan Liz dan Youngeun di belakangnya. Menyajikan sepotong kue di masing-masing piring, dan beberapa cangkir kopi.

Membuat kegiatan presentasi yang sedang ditampilkan pihak Haruto terhenti.

Mata Yedam dan Haruto terus memperhatikan Doyoung yang sedang menata kue-kue dalam piring itu di atas meja.

Melihat kedua pemimpin perusahaan besar yang sedang memperhatikan seorang wanita pemilik toko roti ini, membuat tuan Yang terkekeh pelan.

Setelah kepergian Doyoung bersama dengan kedua gadis itu, bahkan mata Yedam dan Haruto tak lepas dari punggung sempit yang perlahan menjauh menuju area dapur.

"Saya rasa, tuan Bang dan tuan Watanabe ini memiliki ketertarikan yang sama terhadap nyonya Kim kkk" kekeh tuan Yang. Semakin tersenyum geli kala menyadari pipi hingga belakang telinga kedua pemimpin perusahaan itu yang memerah semu.

Sunghoon dan Jaehyuk selaku sekretaris pribadi dari Yedam dan Haruto, ikut tersenyum geli melihat bos mereka.

"Ingat umur To. Masa pipi lu merah kayak remaja puber baru kenal cinta hahaha" Jaehyuk ini kalau menurut Haruto, tipe-tipe sekretaris yang harus ditambah jam kerjanya sebagai hukuman sudah menertawainya.

"Iya Dam, lu juga. Udah 26 tahun masih betah aja sendiri, hahaha" ingin rasanya Yedam menenggelamkan Sunghoon di kolam ikan rumahnya sekarang juga.

"Hahaha, sudah-sudah. Ayo dimakan dulu kue dan minum dulu kopinya. Baru kita lanjut lagi meeting nya" ucap tuan Yang.

Mereka menikmati sepotong kue dan juga secangkir kopi itu. Tuan Yang tak henti-hentinya berdecak kagum dengan rasa kue yang sedang ia makan.

Yedam dan Haruto pun tak jauh berbeda. Mereka sangat menikmati kue buatan sang pemilik toko roti ini. Rasanya enak, dengan tekstur lembut dan manis yang pas.

Setelah menikmati kue dan meminum kopi, meeting dilanjut dengan pihak Haruto yang kembali melanjutkan presentasi yang sempat terhenti tadi.

Kurang lebih setengah jam lamanya meeting itu berlanjut, dan sekarang sudah selesai. Membereskan barang mereka masing-masing, dan saling berjabat tangan satu sama lain.

DAD | HaruBby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang