Masih di hari yang sama namun hari semakin sore, seorang anak kecil menarik ujung jas yang dikenakan ayahnya.
"Papa, ayyo!!" ucapnya tak sabar ingin segera memasuki mall.
Haruto hanya mampu menghela napas dan menyunggingkan senyumnya kala ujung jasnya ditarik oleh tangan mungil sang putra.
Setelah menyelesaikan meeting nya tadi siang, Haruto menjemput Jeongwoo karena anaknya itu merengek kepada kakek dan neneknya ingin ke mall bersama sang ayah.
"Papa, Uwoo mau ke time zone!!" antusiasnya tak berkurang sedikitpun.
"Iya, tapi kita makan dulu ok? Uwoo belum makan kan?"
Mendapati gelengan kepala dari sang putra, Haruto segera menggendong anaknya dan berjalan menuju salah satu restoran cepat saji.
"Uwoo mau nugget thama ayam"
Haruto terkekeh gemas akan tingkah sang anak.
Setelah menentukan menu, pasangan ayah dan akan itu menunggu dan duduk tenang di kursi mereka.
"Papa" panggil Jeongwoo pelan.
Haruto menoleh setelah tadi pandangannya menyapu seluruh area restoran cepat saji ini.
"Papa!" panggil Jeongwoo lagi. Kesal dengan ayahnya yang hanya menoleh singkat dan kembali memperhatikan seluruh penjuru restoran.
"Apa Uwoo?" kali ini Haruto menatap anaknya.
"Papa, itu tadi buna nna Juwan cantik yya? Uwoo juga pelnah dibeliin es klim thama tante Doyyie pas pak supil telat jemput Uwoo lho! Uwoo mau deh punya mama sepelti tante Doyyie"
Haruto terkejut. Ia terdiam mendengar ucapan yang keluar dari mulut sang putra. Di usianya yang masih kecil, Jeongwoo sudah memiliki pemikiran seperti itu? Pemikiran untuk memiliki ibu baru.
Haruto tersenyum sendu. Ia merasa sangat gagal sebagai seorang orang tua tunggal untuk sang putra. Ia sadar betul, Jeongwoo masih sangat membutuhkan kasih sayang dari seorang ibu.
Mengingat itu, hati Haruto mencelos. Tak hanya Jeongwoo, darah dagingnya sendiri dari wanita yang berbeda juga membutuhkan kasih sayang dari dirinya. Dari sosok seorang ayah yang bahkan tak pernah ada di sisinya. Bahkan tak tahu, bagaimana sang putra terlahir ke dunia.
"Papa juga ingin, nak. Andai kalau kamu tau, kamu dan Junghwan itu sama-sama anak papa. Dan bundanya Junghwan, gak akan pernah nerima papa lagi. Papa udah nyakitin hati bundanya Junghwan. Papa brengsek, papa pecundang. Maafin papa. Maafin aku juga, Doyoung"
Terlarut dalam lamunannya, Haruto sampai tak sadar jika pesanan mereka sudah sampai.
"Papa"
Panggilan dari Jeongwoo kembali menyadarkan Haruto dari lamunannya.
"Ayyo makan!" semangatnya.
Anak kecil itu mulai memakan nugget dan ayam goreng miliknya. Sementara Haruto hanya terkekeh gemas kala remahan dari tepung ayan gorengnya membuat bibir hingga pipi gembil Jeongwoo kotor.
"Makan yang banyak, abis ini kita ke time zone"
"Owkiie papa!" Jeongwoo semakin semangat menyantap makanannya.
•••
Setelah perut mereka sudah kenyang, Haruto keluar dari restoran sambil kembali menggendong Jeongwoo tentu setelah membayar makanan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAD | HaruBby
FanfictionHaruBby ft Junghwan (GS) ! Doyoung, ibu muda yang harus membesarkan anaknya sendirian tanpa adanya sosok suami di sisinya. "Yang salah ayah sama bunda, bukan kamu. Kehadiran kamu adalah segalanya buat bunda, Junghwan"