O1

2.6K 189 29
                                    

Doyoung melangkahkan kakinya mengitari penjuru demi penjuru kampus guna menemukan sosok kekasih tampannya, Haruto.

Pemuda bersurai hitam legam itu entah kenapa hari ini tak bisa dihubungi. Doyoung meremas kuat ujung celana yang ia kenakan. Merogoh sesuatu di dalam sakunya tanpa mengeluarkannya.

"Halo Doyoung" sapa seorang pemuda tampan yang membuat Doyoung menoleh ke arahnya.

"Kak Yedam?" Yedam, sosok pemuda tampan yang baru saja menyapa Doyoung.

"Kamu ngapain panas-panasan di parkiran kayak gini? Tuh liat, matahari lagi terik-teriknya lho. Nanti kamu gosong kalo kelamaan berdiri di bawah sinar matahari" canda Yedam guna menghibur Doyoung yang sepertinya tengah bersedih. Terlihat dengan jelas dari raut si gadis Kim.

"Eh? Maaf maaf, bukan maksud kakak bilang gitu" panik si pemuda Bang yang berstatus sebagai kakak tingkat si gadis Kim.

Doyoung tersenyum tipis dan mengangguk.

"Eum, kak?"

"Bentar, neduh dulu yuk?" tanpa menunggu persetujuan Doyoung, si pemuda Bang menarik pergelangan tangan Doyoung pelan menuju gazebo yang terletak tak jauh dari lahan parkir.

Membawa si gadis Kim untuk duduk, lalu si pemuda Bang ikut duduk di samping si gadis setelahnya.

"Nah, gini kan enak. Oh iya, kamu kayaknya mau nanyain sesuatu. Mau nanya apa?"

Yedam tepat sasaran. Memang, Doyoung tadi tengah ingin bertanya kepada Yedam sebelum pemuda Bang itu menariknya untuk berteduh dan duduk.

"Apa kakak liat Haruto?" tanya Doyoung.

Raut wajah Yedam yang semula tersenyum, kini berubah masam dan senyumnya luntur seketika.

"Nggak liat tuh" jawab Yedam dengan nada yang sedikit ketus.

Doyoung bingung kenapa nada bicara sang kakak tingkat berubah dengan sangat cepat. Namun setelahnya Doyoung mengangguk kecil. Berdiri dari duduknya dan menghadap ke arah Yedam.

"Kalo gitu, makasih ya kak. Aku pulang dulu, kelas aku juga udah selesai. Permisi kak" pamit Doyoung lalu berlalu pergi. Meninggalkan Yedam yang masih duduk terdiam.

"Jangan sama dia, dia cuma bakal ngasih rasa sakit ke kamu, Doyoung"






















•••

Doyoung berniat untuk menemui kekasihnya itu di apartemen milik si pemuda Watanabe.

Doyoung duduk berjongkok di depan pintu unit apartemen Haruto.

"Haru ke mana sih? Kok seharian ini gak ngabarin aku?"

Cukup lama menunggu, akhirnya sosok yang ditunggu-tunggu datang juga.

Doyoung tersenyum. Namun sepersekian detik kemudian senyumnya luntur kala menyadari adanya tangan dengan jemari lentik yang menggandeng tangan milik sang kekasih.

"Kak Junkyu?"

"Ngapain kamu di sini?" tanya sosok di samping Doyoung dengan nada merendahkan.

Sementara Haruto sendiri masih terdiam mendapati Doyoung ada di depan unit apartemennya.

Doyoung memandang kecewa ke arah Haruto. Gadis kelinci itu menarik napas dalam lalu menghembuskannya dengan kasar.

DAD | HaruBby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang