14

1K 122 18
                                    

PRANGGG

bunyi nyaring dari sebuah vas bunga yang dilempar, memenuhi ruangan kamar Yedam.

Tak hanya vas bunga, kamarnya juga sudah sangat berantakan oleh banyaknya pecahan kaca di lantai.

Para maid di rumahnya tak ada satupun yang berani menghampiri sang tuan di kamarnya. Terlalu takut melihat tuan mereka sedang berada di suasana hati yang buruk, sepertinya.

"ARGHHHHH!!" teriakan frustasi itu terus keluar dari belah bibir Yedam.

"Sialan, lu bego Dam!! LU BEGO, ANJING!!" umpatnya kembali melempar satu vas bunga lainnya hingga suara nyaring kembali terdengar.

Yedam sedang frustasi, stres dan putus asa karena tak berhasil memenangkan presentasi di mana tuan Yang akan menginvestasikan dananya di perusahaan yang memenangkan hati tuan Yang lewat presentasi mereka.

"Sialan, gua kalah dari si Watanabe!!" Yedam mengepalkan tangannya kuat hingga kuku-kuku jarinya memutih.

Hendak mengambil vas bunga ketiga untuk dilempar, namun suara ketukan pintu dari luar mengurungkan aksi Yedam.

"YEDAM!! WOY BABI!! BUKA PINTUNYA, SIALAN!!"

Yedam menghembuskan napasnya kasar. Meletakkan kembali vas bunga di tangannya dekat nakas samping ranjangnya.

"Si Lee itu, ganggu aja" dengus Yedam.

Yedam dengan malas membuka pintu kamarnya. Mendapati raut wajah garang dari kakak sepunyanya, Lee Chaeryeong.

"Apa?"

Chaeryeong memasang wajah datarnya.

"Apa lo bilang?!! Apa??! Gila aja lo!! Gue baru landing, tetiba ditelpon bi Inah gegara lo ngamuk gini!!"

"Terus?" tanya Yedam malas.

"Ntaran aja deh lo ngegilanya. Sepupu lo balik bukannya disambut baik-baik, malah disuguhin pemandangan galau seorang Bang Yedam"

"Lu balik ke Indonesia cuma mau ngomelin gua?"

"Diem!! Keluar dulu lo! Gue tau lo lagi stres, tapi ngotak dikitlah! Kamar lo udah kayak kapal pecah!!"

"Bi, beresin kamarnya Yedam" yang langsung diangguki oleh beberapa maid.

"Gue tunggu di ruang tengah"

Yedam menghela napasnya. Ia lupa jika malam ini kakak sepupu perempuannya akan datang dari Australia. Lee Chaeryeong namanya. Anak dari kakak perempuan ayahnya.

Dengan berat hati, Yedam melangkahkan tungkainya menuju ruang tengah. Mempersilakan beberapa maid masuk ke kamarnya untuk membereskan kekacauan yang ia buat.

Sampai di ruang tengah, Yedam melihat Chaeryeong yang sudah duduk di kursi tunggal ruang tengah.

"Duduk" datar Chaeryeong.

"Dia sepupu gua atau emak gua sih? Galak bener" batin Yedam.

Terpaksa Yedam mendudukkan dirinya di kursi tunggal lainnya yang berhadapan langsung dengan sang kakak sepupu.

"Jelasin"

"Apa?" tanya Yedam. Menatap datar Chaeryeong yang menatapnya dengan tatapan penuh intimidasi.

"Ya jelasin tentang lo yang ngamuk kayak tadi lah!! Lo liat noh! Kamar lo udah gak karuan bentukannya gegara lo acak-acakin"

Yedam menghela napasnya. Membuangnya dengan kasar. Membuat kernyitan heran hadir di dahi sang kakak sepupu.

DAD | HaruBby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang