04

1.5K 144 20
                                    

Junghwan duduk termenung sembari menatap buku yang ada di atas meja belajarnya dengan pandangan kosong. Anak kecil itu kembali teringat akan kejadian tadi pagi. Di mana ia memperkenalkan dirinya di depan teman-teman sekelasnya.

"Nah, sekarang giliran Junghwan" ucap seorang wanita yang berstatus sebagai guru TK itu.

Junghwan dengan malu-malu melangkahkan kaki mungilnya ke depan kelas.

Anak berpipi tembam itu tersenyum untuk menghilangkan rasa gugupnya. Tangannya ia ayunkan untuk menyapa teman-teman barunya.

"Halo themua nna! Kim Juwan, thalam kenal!" ucapnya penuh semangat.

"Juwan Juwan!!" seorang anak laki-laki mengangkat tangannya tinggi-tinggi.

"Iyya?"

"Athu mau tanya boleh nda?"

"Eum, boleh!"

"Juwan tinggal thama thiapa?"

Junghwan tampak berpikir sejenak.

"Eum, Juwan tinggal thama buna nna Juwan! Buna nna Juwan cantik, baik, dan yang penting, buna nna Juwan hebat!" semangat Junghwan tak berkurang sedikitpun saat menceritakan sosok ibunya.

"Kok bunanya mulu yang dicelitain, emang ayah nna ke mana? Pasti nda punya ayah ya? Hahahaha"

Junghwan bungkam. Ayah? Ia juga tak tahu ke mana ayahnya dan seperti apa rupa sang ayah. Sedari bayi sampai sekarang, ia hanya tinggal bersama dengan sang ibu. Ibunya pun tak pernah bercerita tentang sosok ayahnya.

"Hush Ni-ki! Gak boleh ngomong gitu"

Seorang anak yang dipanggil Ni-ki pun acuh tak acuh mendengarkan teguran dari sang guru.

"Tau tuh thamu. Nda boleh ngomong gitu. Kata papa Jongu, nda baik ngomong gitu!"

Junghwan terkagum melihat sosok anak kecil yang barusan berbicara.

"Nda asik wuuu" Ni-ki malah menyoraki anak kecil berkacamata bulat itu.

Namun sang anak yang disoraki memilih acuh dan melambaikan tangannya ke depan. Ke arah Junghwan.

"Halo Juwan!!"

Junghwan membalas lambaian tangan mungil itu dengan tangan mungil miliknya.

"Halo"

"Junghwan yang sabar ya nak? Sekarang, Junghwan duduk di samping anak yang pake kacamata itu ya. Dia Jeongwoo"

Junghwan mengangguk patuh. Lalu berjalan menuju kursi kosong yang ada di samping anak laki-laki berkacamata bulat bernama Jeongwoo itu. Sebelumnya Junghwan duduk di samping anak yang mengejeknya tadi, Ni-ki.

"Halo agi Juwan" sapa Jeongwoo dengan nada cerianya.

"Halo agi J—Jeo....."

"Uwoo. Panggil aja Uwoo"

"Eum, owkiie Uwoo. Hehehe"

Kedua anak kecil itu tertawa. Membuat satu anak yang duduk di depan mereka menengok ke belakang.

"Uwahh cocok nna! Juwan nda punya ayah, thamu nda punya buna hahaha"

DAD | HaruBby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang