7 - Stop Messing with Me

19 6 4
                                    

Melisa meraih dadanya dan matanya masih terbuka lebar.

Apa yang baru saja gue denger tadi? Date? Like a one date thing or...

"Ah!!!" Melisa mengacak rambut pirang miliknya itu. Ia menatap laptopnya yang masih tertutup rapat.

"Kerja...atau pulang? Kerja...." Melisa menggerakkan kakinya tidak sabar. "Kerja cepat lalu pulang!" gumamnya.

Tangan dan matanya bergerak cepat untuk mengetik data yang diperlukan. Setidaknya itu yang diharapkan Melisa. Ia benar-benar berharap tangannya bergerak secepat mungkin sehingga ia bisa pergi dari gedung ini.

Bukannya apa, tapi Melisa langsung mendorong Yuta menjauh ketika ia sadar apa yang dilakukannya jauh dari kata professional. Wajah Hugo yang memarahinya langsung muncul dan menggantikkan wajah Yuta yang ada didekatnya tadi.

Tapi, hal yang semakin membuat Melisa bingung adalah Yuta. Perilaku Yuta yang selama ini ia kenal lewat layar kaca, berbanding terbalik dengan senyuman yang dikeluarkan pria itu tadi. Senyuman yang Melisa tau... it is a flirticious and seduce me look! Melisa mengecek refleksi nya pada kaca lalu bergumam, "...dan kenapa gue..."

Ia kembali membenamkan kepalanya pada rengkuhan tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia kembali membenamkan kepalanya pada rengkuhan tangannya. Ia ingin berteriak karena mungkin saja apa yang barusan terjadi hanyalah ilusi belaka. Mungkin saja itu halunasinya yang dihasilkan karena badannya sudah tidak lagi mau diajak kompromi untuk bekerja.

Melisa menghela napas. "What a damn hard thing to be a professional worker around here."

Tidak. Bukan itu saja. Bukan masalah professional atau tidak.

Yuta, anggota yang paling Melisa sukai itu... berbeda.

¨¨

Changmin mengangkat alisnya dengan penuh curiga. Ia tidak bisa menghiraukan Yuta yang dari tadi tersenyum lalu menghela napas lalu tersenyum lagi. Tangan Changmin masih memutar-mutar stik drum sampai akhirnya ia mendapati Seungwoo dengan wajah lesu. Kebalikan dari Yuta yang terlihat senang, Seungwoo benar-benar terlihat tidak bernyawa.

"Kopi," celetuk Changmin yang hendak bertanya pada Seungwoo dan Yuta yang sama-sama keluar untuk secangkir kopi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kopi," celetuk Changmin yang hendak bertanya pada Seungwoo dan Yuta yang sama-sama keluar untuk secangkir kopi. Tetapi, Yuta dan Seungwoo melihat kearahnya dengan pandangan yang sama. Mata keduanya melebar dan terlihat terkejut. "Apa kalian sudah minum kopi?" lanjutnya.

I Dated a Guy in a BandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang