9 : Chance Card

1.2K 184 487
                                    

WARNING !! DILARANG KERAS MENGIKUTI ATAU MENULIS ULANG ALUR & ADEGAN DI CERITA INI JUGA PART DI KARYAKARSA KEMUDIAN MENG-COPY NYA DI PLATFORM MANAPUN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WARNING !! DILARANG KERAS MENGIKUTI ATAU MENULIS ULANG ALUR & ADEGAN DI CERITA INI JUGA PART DI KARYAKARSA KEMUDIAN MENG-COPY NYA DI PLATFORM MANAPUN.

KARENA TINDAKAN PLAGIARISME AKAN KU TANGGAPI DENGAN SERIUS !!

Keep in touch with me on Instagram : cornkiller9

**

Mata Emelie membelalak saat membaca pesan Bella yang paling bawah, membuat gadis itu segera melompat dari tempat tidurnya dan berlari dengan penutup mata yang masih berada di atas kepala.

Namun tanpa dia sadari jika tangannya tadi sudah membuka pesan dari Jungkook dengan tidak sengaja, tanpa sempat membacanya.

Teman kekasih Bella.

| Hey, apa kau baik-baik saja?

Dengan setengah sadar Emelie berlari turun tangga dengan baju tidur yang tidak terikat sempurna, dengan rambut yang acak-acakan, mengambil kunci dan segera memasuki mobilnya.

"Angkat telepon ku, Bey!"

Ponselnya terus mendial nomor Bella namun tidak ada respon sama sekali, hingga dengan cepat dia menginjak gas dan meninggalkan rumah.

Untunglah pagi ini Edward sudah berangkat ke kantor jadi Emelie tidak harus meladeni berbagai macam pertanyaan tidak penting yang selalu di lontarkan oleh kakaknya itu.

Dan tempat pertama yang didatangi Emelie adalah rumah Bella. Dia memarkirkan mobilnya sembarangan tepat di depan pintu rumah dan segera berlari masuk kedalam kamar Bella, namun tidak ada siapapun disana.

"Aish! Bibi Bella mana?"

"Belum pulang, nona."

"Sama sekali?" Tanya Emelie dengan sorot mata tak percaya, dan hanya dibalas anggukan sopan oleh pelayan di rumah Bella.

"Ah, terima kasih bibi."

Emelie segera berlari dengan airpod yang menempel di telinga nya dan terus menghubungi nomor Bella.

Nomor yang anda tuju sedang tidak dapat menerima panggilan.

"Wah, anak ini benar-benar!"

Gadis itu kembali mengendarai mobilnya menuju ke apartemen Bella yang semalam, dan ya Emelie memang tahu semua password apartemen Bella.

Klek.

"Bey!"

Hening.

Emelie membuka pintu semua kamar tapi nihil, dia tidak menemukan Bella disana. Hingga dengan mata terpejam dan nafas yang tertahan, Emelie mencoba untuk tenang, mencoba untuk berpikir waras.

"Ayolah Emelie, berpikir!"

Tapi karena dia bangun dengan tiba-tiba, bukannya berpikir kini kepalanya malah terasa pening. Jadi dia memutuskan untuk mendatangi tiga apartemen Bella juga tempat-tempat dimana sahabatnya itu biasa pergi saat dia sedang sedih.

Beautiful Pain JUNGKOOK (SUDAH DIBUKUKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang