20 : I'm sorry

2K 248 881
                                    

WARNING !! DILARANG KERAS MENGIKUTI ATAU MENULIS ULANG ALUR & ADEGAN DI CERITA INI JUGA PART DI KARYAKARSA KEMUDIAN MENG-COPY NYA DI PLATFORM MANAPUN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WARNING !! DILARANG KERAS MENGIKUTI ATAU MENULIS ULANG ALUR & ADEGAN DI CERITA INI JUGA PART DI KARYAKARSA KEMUDIAN MENG-COPY NYA DI PLATFORM MANAPUN.

KARENA TINDAKAN PLAGIARISME AKAN KU TANGGAPI DENGAN SERIUS !!

Keep in touch with me on Instagram : cornkiller9

**

Jungkook membaca pesan Seo Ha yang sudah terbuka di kotak pesannya. Jungkook sangat yakin jika Emelie sudah membaca pesan ini.

"Kenapa dia tidak mengatakan apapun, ya?"

Jungkook mengabaikan pesan Seo Ha dan membuka pintu apartemen karena belnya terus berbunyi sejak tadi.

"Tuan Jeon Jungkook?"

"Ya?"

Tiga orang staf dengan pakaian biru berdiri didepan pintu apartemennya, dengan banyak box-box besar di samping mereka.

"Apa ini?"

"Ini adalah peralatan game terbaru dari perusahaan kami, bisa tolong beri tahu akan di pasang dimana?"

"Tapi aku tidak memesan semua ini." Balas Jungkook dengan wajah bingung.

Dan petugas itupun menyebutkan alamat apartemen Jungkook dengan jelas dan pria itu pun mengangguk.

"Benar, ini alamatku tapi aku tidak memesan apapun."

"Disini payment atas nama, Emelie Park."

Jungkook memejamkan matanya lalu mengangguk pelan sambil menghela nafas pasrah, dan mempersilahkan tiga orang itu masuk kedalam apartemennya.

"Di kamar ini saja." Ucap Jungkook seraya membuka kamar khusus untuk dia bermain game.

Selama tiga pegawai sibuk merakit semua peralatan canggih dengan harga selangit itu, Jungkook duduk di ruang tengah apartemen dan ingin menghubungi Emelie, tapi karena gadis nakal itu sedang evaluasi di kampusnya, jadi Jungkook menunda untuk menghubunginya dulu.

"Dasar gadis aneh."

Jungkook terkekeh sambil menggeleng-gelengkan kepalanya, Jungkook tahu ini adalah kado dari Emelie untuk ulang tahunnya besok.

"Seperangkat peralatan canggih untuk bermain game, apa dia berniat menjadikanku seorang gamer?"

Jungkook tersenyum sembari menatap satu-satunya foto Emelie di ponselnya itu.

"Aku terkadang kelelahan mengahadapimu, tapi saat kau jauh dariku kenapa aku terus memikirkanmu." Gumamnya tanpa sadar, lalu menggelengkan kepalanya lagi.

"Ya! Sadarlah Jeon Jungkook!"

Pria ini menepuk-nepuk pipinya agar kembali sadar dari ucapannya barusan.

Beautiful Pain JUNGKOOK (SUDAH DIBUKUKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang