Part 7

146 9 1
                                    

Diza POV


Tinnn.... Tinnn...


"Diz, di luar ada temenmu." Teriak bunda memanggil gue.

"Iya bun, bentar." Jawab gue.

Gue langsung ke meja makan ngambil roti dan minum susu.

"Bun, Diza berangkat dulu ya. Assalamualakum." Pamit gue ke bunda.

"Iya, hati-hati diz. Waalaikumsalam." Jawab bunda.


Lalu, gue keluar rumah. Dan, ternyata gue dijemput sama Dave.


"Hai, diz." Sapa Dave.

"Hai, Dave. Lo kok jemput gue? Tuh kan gue jadi gaenak sama lo." Jawab gue.

"Udah lah, lo ga usah gaenak gitu sama gue. Lo kan juga temen gue."

"Hmm iya deh. Makasih ya udah jemput gue."

"Iya sama-sama. Santai aja kali Diz. Yuk, naik." Ajak Dave.


Di jalan, gue ngobrol-ngobrol sama Dave. Dia ternyata baik, dan dia suka banget sama basket. Duhhh, keren deh dia.


Sesampainya di sekolah, gue langsung ke kelas duluan. Gue seneng banget dijemput sama Dave.


Sesampainya di kelas...


"Hai diz. Lo kok keliatan seneng banget si? Cerita dong." Sapa Septi

"Hai, Sep. E.. gue tadi dijemput sama Dave yang abas itu." Jawab gue seneng.

"Ha? Sumpah? cieee sekarang udah deket sama si Dave nih ceritanya." Goda si Septi.

"Apaan si Sep. Udahlah" Jawab gue tersipu malu.

"Yayaya ehemm." Goda si Septi lagi.


Kringgg... Kringgg...


Bel tanda istirahat pun bunyi. Gue dan Septi ke kantin. Sesampainya di kantin...


"Awww...." Teriak gue tiba-tiba.

"Sorry sorry gue ga sengaja nabrak lo dan buat seragam lo basah. Sorry ya." Jawab seorang cowok yang meminta maaf ke gue.

"Ya gaapa kok. Santai aja." Jawab gue.

"Emm, kenalin nama gue Randika Elfrida Akbar panggil aja gue Randi. Gue abas disini."

"Gue Aradiza Aulia Putri panggil aja Diza. Lo abas disini? berarti kenal dong sama Dave?" Tanya gue ke Randi.

"Iya gue kenal sama dia. Dia ketua abas disini dan dia juga sahabat gue." Jawab Randi.

"Oh. Yaudah gue duluan ya. Bye."

"Ok, bye."


Di taman, gue liat Septi duduk sendirian. Akhirnya gue samperin dia.


"Sep!" Sapa gue.

"Eh diza. Duduk sini diz." Jawab Septi

"Lo kok sendirian disini? Kenapa lo ga ngajak gue kesini?" Tanya gue.

Piano and ViolinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang