Part 4

35 7 0
                                    

Assalammu'alaikum SobatBahagia.
Lanjutin yuk..

Selamat membaca...


"Assalammu'alaikum"
Ucap Ibu Sita pada seorang gadis cantik yang sedang membereskan letak susunan buku-buku yang berada di ruangan ini.

"Wa'alaikumussalam"
Jawab gadis itu lembut, sambil melihat ke arah suara.

"Astaghfirullah Ibu ..."
Aish kaget dengan kehadiran Ibu Sita di sekretariat ini. Dengan semangat ia pun berlari ke arah Ibu Sita.

Iya, gadis itu adalah Aish. Aish sedang merapikan buku-buku yang ada di dalam ruang sekretariat ini.

Sudah dua tahun terakhir, Aish di daulat menjadi ketua organisasi kerohanian Islam wanita di kampusnya. Tak lain karena kepiawaian Aish memimpin teman-teman nya. 

Namun, jabatan itu tidak lama lagi akan ditinggalkan nya. Karena mahasiswa tingkat akhir, sudah tidak boleh lagi menjabat. Harus ada regenerasi kepemimpinan.

Yap, InsyaaAllah dalam satu semester kedepan, kuliah Aish pun akan selesai.

Berbeda dengan teman-teman nya, sejak semester ini, dia sudah mulai menyicil skripsi nya. Walau tugas dan tanggung jawab nya tidak hanya sebagai mahasiswa, namun Aish sukses membagi waktu dan membuktikan kerja kerasnya dalam hal nilai akademis.

"Ibu apa kabar?"
Ucap Aish sambil mencium takzim tangan Ibu Sita.

"Alhamdulillaah baik Nak"
Jawab Ibu sambil memebelai lembut kepala Aish.

"Kamu sendiri bagaimana? Ibu perhatikan, kamu selalu sibuk di kampus. Jaga makan nya ya Nak, kalau perlu ditambah dengan vitamin"
Tanya Ibu Sita khawatir melihat Aish yang termasuk mahasiswi yang aktif.

"Hehehe Ibu tau aja nasib anak asrama. Masalah makan mah seadanya"
Jawab Aish santai.

Sebenarnya, untuk masalah makanan, sudah menjadi konsentrasi Aish sejak lama. Mengingat di awal kuliah, Aish sempat jatuh sakit diakibatkan karena dia tidak begitu memperhatikan masalah makanan, dia tidak mau mengulangi kesalahan yang sama.

"Ya Allah, jangan gitu dong Nak. Makanan itu penting"
Ucap Ibu Sita cemas.

"Iya Bu, Aish cuma becanda koq. Dulu, waktu awal kuliah, Aish sempet sakit Bu, karena masalah makan, jadi Aish kapok dan tidak mau mengulangi kesalahan yang sama"
Jawaban Aish membuat ibu Sita tenang.

Kini mereka sedang mengobrol di sofa yang ada di dalam ruangan sekretariat ini. Beruntung Aish sedang tidak ada kegiatan hari ini, jadi dia bisa leluasa menemani si Ibu mengobrol.

"Ibu mengganggu Aish?"
Tanya Ibu Sita yang merubah panggilannya dari Nak ke Aish. Karena Aish pun sudah mulai membahasakan diri nya sendiri dengan sebutan Aish. Mungkin Aish mulai merasakan ketulusan yang dipancarkan oleh Ibu Sita pada nya.

"InsyaaAllah tidak Bu. Hari ini Aish tidak ada kuliah ataupun kelas mengajar. Tadi Aish ke kampus, hanya untuk bimbingan skripsi aja, qadarullah DosPem Aish sedang sakit, jadi bimbingan nya batal deh"
Jelas Aish pada Ibu Sita.

"Ooo gitu"
Jawab Ibu Sita sambil manggut-manggut.

"Ibu nunggu anak Ibu lagi?"
Tanya Aish penasaran dengan kehadiran Ibu Sita yang tiba-tiba.

"Sebenarnya Ibu kangen ama kamu, hari ini anak Ibu sedang tidak ada kelas, tapi dia bilang akan menyusul Ibu disini, setelah meeting di kantor nya selesai"
Jelas Ibu Sita yang ditanggapi hangat oleh Aish.

Sama hal nya dengan Ibu Sita, ada rasa penasaran Aish pada keadaan Ibu Sita sejak di tolongnya beberapa hari yang lalu. Dia merasa ada sesuatu pada Ibu Sita yang membuat dia juga ingin berjumpa kembali.

AisyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang