Part 14

32 6 0
                                    

Assalammu'alaikum SobatBahagia
Jadi ikut Aish dan Zidan ke Perkebunan kan?

Sekalian healing kita.. 😊

Yuk.. lanjutkeun...


"Assalammu'alaikum Ibu"
Ucap Aish saat melihat nama Ibu yang terpampang di layar HP ku.

...

"Lho, koq Pak Atmo"

...

"Innalillahi... Ya Allah, trus bagaimana Pak? Dimana? Abang udah tau?"

...

"Ya udah, sekarang Aish minta tolong ama Pak Atmo untuk urus semua mengenai Ibu ya. Nanti update terus ke Aish ya Pak. Bapak standby dengan HP ini ya Pak.  Nanti Aish telepon lagi. Aish akan cari Abang dulu di kampus"

...

"Baik, makasi ya Pak. Oya Pak.. Aish titip Ibu"
Akhirnya tangis Aish pecah.

Bayangan wajah Ibu menari-nari dalam benaknya.

Dari sekretariat tempat Aish menerima telepon tadi, memang tidak terlampau jauh untuk sampai di kampus. Namun tetap butuh usaha untuk ke sana. Sambil berlinang air mata, Aish berlari ke kampus sambil terus mencoba menghubungi HP Zidan. Namun hasilnya nihil, HP Zidan seperti nya kehabisan battery atau memang lg off.

Tujuan Aish sekarang adalah gedung C lantai tiga seperti yang Zidan beritahukan saat mereka chattingan tadi pagi.

Sambil berlari kecil, Aish mencari ke beberapa kelas dan sempat bertanya kepada beberapa mahasiswa yang dilewatinya.

Akhirnya Aish menemukan kelas tempat Zidan mengajar, di intipnya dari jendela untuk memastikan bahwa itu benar Zidan atau bukan.

"Huuufffhh"
"Alhamdulillaah, akhirnya Aish bisa nemuin Abang"
Ucap nya pelan.

Aish mencoba mengatur nafas nya yang terengah-engah karena sedari tadi dia berlari.
Menghapus jejak air matanya yang mungkin masih tersisa di pipi.

Tok...tok...tok...

Aish mengetuk pintu kelas tempat Zidan mengajar.

"Masuk"
Ucap suara dari arah dalam.

"Permisi Pak"
Ucap Aish saat muncul dari balik pintu.

Nampak jelas keterkejutan di wajah Zidan. Dia tidak menyangka bahwa Aish lah yang mengetuk pintu kelas nya.

Wait ... Ada yang aneh dengan wajah Aish.

Wajah nya tampak lesu. Jejak air matanya masih terlihat walau Aish sudah mencoba untuk menghapusnya.

Jelas tersirat dari wajah Aish bahwa ia meminta agar Zidan mendekat. Seakan paham dengan kode yang diberikan Aish,  Zidan memilih untuk menghampiri Aish keluar. Sebelum keluar dia mengucapkan izin dulu kepada mahasiswa nya.

"Maaf, saya sedang ada tamu"
Ucap Zidan dan terus berlalu keluar kelas.

"Baik Pak"
Ucap para mahasiswa nya serempak.

Melihat Zidan mendekat, tangis Aish kembali pecah.

"Dek... Ada apa? Kenapa kamu menangis?"
Tanya Zidan saat mereka sudah berada di luar kelas.

"Abaang... Hiks..hiks.. Ibu."
Ucap Aish sesenggukan.

"Ibu kenapa Dek?"
Tanya Zidan panik.

"Ibu kecelakaan Bang"
Ucapan Aish langsung membuat Badan Zidan lemas.

AisyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang