3. Murid baru

2.7K 146 1
                                    

Maaf kalau ada kesamaan
Karakter, cerita, Visual,
Nama, tokoh, tempat, dll
Kalau ada kesamaan itu murni
Ketidak sengajaan

Dan ini murni pemikiran aku sendiri

Tandai typo

Jangan lupa komen

Sama vote juga

-oo0oo-

Plak

"DARIMANA AJA KAMU HAH? JAM SEGINI BARU PULANG, MAU JADI APA KAMU HAH? TERNYATA BERTAHUN-TAHUN KAMU DISANA ITU GAK BISA BIKIN KAMU BERUBAH. DASAR ANAK SIALAN" Bentak Siska setelah menampar pipi mulus Ailen

Tadi baru saja Ailen membuka pintu rumahnya. mamanya menarik gadis itu menuju ruang tamu yang dimana terdapat adit, devian dan luna yang menatap tajam gadis itu.

"DASAR GAK TAHU DI UNTUNG KAMU YA, MENDINGAN KAMU GAK USAH PULANG AJA SEKALIAN" Bentak Adit

Plak

Dengan tidak punya perasaannya Adit menampar pipi Ailen yang tadi ditampar oleh Siska, hingga membuat sudut bibir Ailen sobek dan mengeluarkan darah segar.

"Luna boleh pulang malem bahkan subuh, tapi kenapa Ailen gak boleh??bahkan ini baru jam setengah 10 malam pa, ma" Ucap Ailen lirih sembari menatap mata kedua orang tuanya, ingin menangis namun air mata Ailen seakan tidak bisa keluar, mungkin karena sudah terbiasa, dada Ailen semakin sesak melihat perlakuan kedua orang tuanya.

"HEH ANAK SIANAN LO TUH CUMA PEMBAWA SIAL, JADI GAK USAH SOK DRAMATIS, SEHARUSNYA LO CONTOH LUNA BUKAN KAYAK GINI. JANGAN-JANGAN LO HABIS NGE-JALANG LAGI" bentak Devian dengan kekehan sinis di akhir kalimatnya.

"jaga bicara lo, gue gak semurahan itu anjing" Sinis Ailen tidak Terima

"Terus apa kalau bukan nge-jalang hah?? Pulang aja larut gini, ya pasti lagi puasin om-om lah" Ketus luna

"Lo bisa jaga omongan lo nggak lun?" Tanya Ailen

"Heh emang bener kan lo ngejalang?" Tanya Devian sinis dia sangat benci pada gadis yang berada di depannya

Plakkkk

"JAGA OMONGAN LO ANJING" bentak Ailen setelah menampar pipi kanan Devian

Plakkk

"BERANI LO HAH NAMPAR GUE ANJING" Bentak Devian

"Pukul aja pa, biar tahu rasa" Ucap Devian lalu tersenyum miring setelah melihat Adit mengangguk

Ctarrrr

Ctarrr

Ctarrrr

Adit terus mecambuk punggung Ailen membuat  setetes air bening keluar dari kelopak matanya. Sakit? Mungkin gadis itu sudah mati rasa karena tidak bisa merasakan apa-apa, mungkin memang sakit tapi untuk apa berteriak dan menangis.? toh, mereka tidak akan peduli sebelum mereka semua puas menyiksa gadis itu.

-oo0oo-

"AGRHHHH"

"KENAPA S-SAKIT ANJING?" Teriak seorang cowok yang merasakan  sakit di punggungnya dan dada-nya terasa sesak sebentar lalu tidak merasakan sakit lagi.

REALENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang