29. Masuk BK?!

778 54 2
                                    

Ketemu aku lagi nih

Happy reading guyssss

(≡^∇^≡)

Setelah kepergian realen tadi gadis itu masuk Dan mengunci pintu balkon. Gadis itu merebahkan dirinya di kasur king size nya namun sedetik kemudian gadis itu bangun Dan duduk, dia masih merasa kesal akan devian yang dengan beraninya ingin melecehkan dia

Ailen mengambil kalung berlionting setengah bentuk love didalam laci nakasnya, dilionting itu terdapat huruf 'L' entah apa artinya Ailen tidak tahu "eh king gue kesel tau sama si devianjing bikin enek, apa-apaan coba tadi mau lecehin gue. Untung Ada pangeran Realen yang nolongin" Gadis itu terkekeh karena omongannya sendiri

'King' adalah nama yang ia beri kepada kalung itu memang aneh nih anak kalung aja di kasih nama, kalo kalian tanya kenapa ailen menamakan king kepada kalung itu jawabannya adalah 'karna nama gue Ada queen nya jadi biar couple gue namain king aja' itu yang akan di jawab oleh ailen

"Tapi ini punya siapa ya?, gue gak inget kalo gue punya kalung begini. Mana cantik banget lagi" Ailen termenung memikirkan pemilik kalung yang ia temui itu

Gadis itu menemui kalung tersebut di dalam laci nakasnya tempat tadi ia ambil, ia tidak mengingat bahwa itu kalung ia karna dia tidak pernah membeli kalung tersebut

Gadis itu termenung entah apa yang ia pikirkan author pun tak tau kan author ngarang xixixi.

"Kok... Gue kayak pengen pakek kalung ini ya tapi sayang bukan punya gue" Ailen terus memandang kalung itu dengan rumit lalu menghela nafas karena tidak mengingat kalung siapa yang sedang ia pegang itu

Gadis itu merasa haus Dan segera turun dari ranjangnya untuk kedapur agar haus nya hilang setelah meminum air. Sampai di dapur gadis itu membuka kulkas Dan menegak air dingin itu hingga tandas lalu kembali ingin kekamarnya

Namun saat melewati kamar orang tuanya Ailen bendiri Dan menatap pintu kamar itu dengan pandangan rumit. Entah dorongan dari mana gadis itu membuka kamar Adit Dan siska yang sudah 3 hari di tinggal karena orang tuanya sedang pergi keluar kota mengurus bisnis adit di sana

Langkah demi langkah gadis itu ambil, kali pertama Ailen memasuki kamar orang tuanya kesan pertama yang ia ambil dari kamar ini adalah nyaman dengan warna abu-abu dan hitam menambah kesan tenang Dan damai

Gadis itu mengelilingi kamar itu dengan mengedarkan netra hazel nya. Lalu pandangan nya jatuh pada sebuah benda yang sepertinya peti yang sebesar koper. Entah dorongan dari mana ia mengambil peti itu Dan menaruhnya di atas ranjang orang tuanya Dan menatap peti itu intens

Ada nama di atas peti itu namun ia tidak tau nama siapa yang ada di peti itu "nama siapa ya kira-kira?" Gadis itu menatap peti itu yang sepertinya di gembok Dan ingin membuka nya namun----


(≡^∇^≡)

Pemuda itu berjalan dengan kaki jenjangnya setiap langkah yang ia ambil membuat amarah nya memuncak, semua yang melihat bos mereka yang sedang marah besar itu merasa tercekat dengan atmosphere yang pemuda itu keluarkan

"Lo kenapa sih bos?" Realen menatap datar Arkana tanpa menjawab pertanyaan pemuda itu. Emosinya kian memuncak mengingat bahwa devian ingin melecehkan kekasihnya "kalo ada masalah cerita brother" Alan menepuk bahu realen pelan

"Devian mau lecehin Ailen" Semua yang sedang berada di ruangan inti itu melotokan matanya mendengar penuturan realen membuat urat-urat leher mereka juga menonjol "kita apain?" Entah lah kenapa Xavier ingin sekali melindungi Ailen. bukan, bukan karena Ailen adalah kekasih sahabatnya namun ada perasaan lain yang menganjal saat melihat Ailen. Apalagi menatap netra hazel gadis itu Xavier seperti tenggelam didalam netra itu saat menatap nya

REALENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang