Part 14

3.9K 323 6
                                    


"Salam direktur" ucap Shani membungkuk

Marsel ikut membungkuk

"Gimana bang? Panik g?" Ucap Shani duduk di kursi

Marsel hanya diam "kok diam sih direktur" ucap Shani

"Langsung aja saya tidak suka basa basi" akhirnya Marsel membuka suara

"Santai dong ga usah buru-buru" ucap Shani sambil bermain bolpen

Marsel menggeram kesal "lu mau apa sih?"

"Gue mau lu" Shani menjeda perkataannya sambil melihat ke arah Marsel yang sedang panas dingin

"Mulai hari ini lu jadi ob" tegas Shani

Marsel yang mendengar melotot kan matanya "ob?"

"Cuman satu bulan, agar lo bisa menghargai orang lain dan rasanya tidak di hargai" ucap Shani datar

"Setelah it lu bisa jadi direktur lagi, satu yang harus lo ingat" ucap Shani menatap Marsel

"Jangan beri tau siapa² dlu kalau gue ank pak Natio" tegas Shani diangguki Marsel

"Nah bagus kalau gtu gue pamit dlu" ucap Shani menepuk pundak Marsel

"Huh....gw kira Shani bakal pecat gw, yah... walaupun harus jadi ob" lega Marsel

_____





"Halah No, ngapain sih masih mikirin si Gracia itu. Banyak cewek lain yang bahkan bisa lebih dari Gracia" ucap Vion pada adiknya yang akhir-akhir ini kembali menggalaukan Gracia

"Yaelah kak, lu nggak bisa ngerasain apa yang gue rasain"

"Rebut aja dah itu Gracia daripada lu galau terus gini"

"Rebat-rebut, lu kira Gracia mobil-mobilan yang bisa tiba-tiba gue rebut dari pemiliknya"

Vion tersenyum. "Lu lupa sama gue? Gue kakak lu, gue bisa bantu lu buat dapetin Gracia"

"Serius? Caranya gimana? Kita aja udah nggak ada hubungan sama geng Tiger"

Vion membisiki Nino, sejujurnya dia juga kesal terhadap Shani yang memutuskan hubungan antara geng Tiger dengan geng Mora. Jadi dengan ini, selain ia bisa membantu adiknya mendapatkan pujaan hatinya, ia juga bisa menaklukkan geng Tiger.




Sementara di sisi lain, ada Chika yang sedang menatap cermin.
"Kurang apa sih gue? Dilihat juga masih cantikan gue daripada Gracia?" tanya Chika

"ARGHH!!!! GRACIA!"

"Gue harus bisa dapetin Shani!"












*• Kampus*
Gracia diantar oleh Shani sampai di depan kelas Gracia.
"Si bucin udah dateng nih" ejek Anin

"Diem deh Nin, daripada gangguin gue sama Gracia mending jadian aja sono sama si Desy" ujar Shani yang langsung diiyakan oleh Gracia dan Desy

"Gue sama Desy? Haha..." Anin tertawa. "Nggak akan!"

Jinan dan Cindy yang baru datang dan sudah mendengar percakapan mereka pun tertawa.

"Sabar-sabarin aja deh Des, nanti juga luluh sendiri" kata Jinan

"Udah sabar banget ini Jin"

"Pagi semua..." sapa Chika sambil tersenyum

"Pagii" jawab seluruh manusia yang disapa Chika

"Pagi Chik" Gracia menjawab paling akhir sambil muncul dari balik punggung Shani

Senyum Chika luntur saat melihat Gracia. "Pagi Gre"

Chika menoleh ke kanan dan kiri, kemudian melihat teman-teman didepannya. Gracia bersama Shani, Jinan dengan Cindy dan Desy dengan Anin meskipun belum jadian.

"Guys, sorry ya gue pergi dulu" pamit Chika

"Kemana Chik?" tanya Anin

"Mau pergi, gue jadi nyamuk disini"

"Jangan gitu Chik elahh, disini aja. Gue mau pergi kok, jadi lu bisa sama Gracia nggak jadi nyamuk lagi" tahan Shani sambil memegang pergelangan tangan Chika

Chika akhirnya mengiyakan, dan ia pun tidak jadi pergi.

"Gee, aku mau ke kelas aku dulu ya. Nanti aku tunggu di parkiran" Shani berpamitan pada Gracia

"Oke, hati-hati. Semangat belajarnya"

"Makasih" Sebelum pergi, Shani mengecup pipi Gracia

"ACIKIWIRR..."

"SUIT SUITT"

"KIW KIW, CIEE"

"BAPER ADEK MAS"

Teman-teman Gracia sekaligus teman-teman Shani disana menyoraki Gracia dan Shani.

"Idih, apaan pada suit-suit, acikiwir" kata Gracia

"Gimana Gre rasanya?" tanya Anin

"Mau tau Nin?"

"Iya lah"

"Minta sama Shani dulu, nanti juga tau rasanya"

"Hadeh, tau rasanya kaga kena pukul iya"

Semua yang ada disana tertawa mendengarnya. Tapi, ada Chika yang malah menatap dengan geram. Ia sangat-sangat sakit hati melihat semua yang baru saja terjadi.

Shani duduk diatas bagian depan mobilnya sambil menunggu Gracia.
"Udah lama nungguinnya Shan?" tanya Gracia

Shani menggeleng.

"Yaudah yuk pulang"

Shani mencium kening Gracia membuat Gracia tersipu.

"Shani.... Aku malu"

Shani tersenyum lalu membukakan pintu untuk Gracia.
Dari kejauhan, tampak Chika yang sedang menatap Gracia dan Shani.

"Hahaha, Chika Chika..."

Chika menoleh. "Ngapain lo?"

"Gue bisa bantu lo buat ngedapetin Shani. Tapi, yang bakal dapetin Shani itu gue bukan lo" kata Siska

"Terus apa hubungannya sama gue? Kenapa lo bilang lo bisa bantu gue buat dapetin Shani?" tanya Chika ketus

"Intinya, gue mau kerjasama dengan lo buat ngepisahin Gracia sama Shani!"

Chika menarik nafasnya. "Oke, gue terima kerjasama ini"

"Nino?"

"Maksud lo?"

"Gimana kalau kita ngajak Nino juga? Karena Nino itu mantannya Gracia yang nggak mau putus sama Gracia" usul Chika

"Oke. Nanti lo ajak dia aja, kita susun rencana besok"

Chika mengangguk. "Thanks Sis"


Tbc...
Vote....
Follow...

@jktxakuu  makasih ye tan:) dah bantu

2762022fjkt48       id line:)

Benci and Gengsi (Greshan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang