.
.
.
..
.
.
.
.
.
.Jam berganti, detik berlalu. Sore telah datang, sekitar pukul lima sore Shani pulang ke rumah.
Gracia sedikit gemetar mendengar suara mobil Shani.
Pintu depan terbuka, menampakkan sosok Shani yang memakai jas dengan gagah.
"Shan..." Gracia memanggil Shani sambil memeluknya
BRUK!
Gracia terjatuh dan terduduk di lantai.
"Shan, maksud kamu dorong aku apa?" tanya Gracia pelan
"Maksudku apa? Kamu yang apa, maksud kamu apa pelukan sama Nino? Kamu masih pacaran sama dia? Kamu masih pacaran kan?!"
"Shan, nggak gitu. Aku bisa jelasin semuanya"
"Jelasin apa? Aku udah tau semuanya!"
"Yang kamu liat ga seperti yang terjadi. Kamu salah paham"
"Foto sejelas ini kamu bilang aku salah paham?" Shani menunjukkan foto Gracia yang tadi jatuh di pelukan Nino
"Kamu dapat darimana foto itu?"
"Nggak penting! Aku nyesel sayang sama kamu. Kalau tau bakal seperti ini, aku harusnya tetep dengan sikap aku yang dulu!"
"Maaf:(("
"Maafmu nggak berguna!" Shani menatap mata Gracia tajam sambil menunjuknya dengan telunjuknya
•
•
•
"Keluar kamu dari rumah ini!"
Shani mendorong koper milik Gracia keluar rumah, begitu juga dengan Gracia, ia juga di dorong oleh Shani untuk keluar.
"Shani! Maaf, aku bakal jelasin. Aku bakal undang Nino buat datang kesini jelasin semuanya yang bener"
"Nggak perlu! Pergi Gracia, aku nggak mau liat kamu ada disini!"
BRAK!!
Shani menutup pintu rumah dengan kencang.
"SHANI!!!" teriak Gracia sambil menangis
"Maaf! AKU BISA JELASIN SEMUANYA!"
Shani dibalik pintu, terduduk bersandar pada pintu, air matanya jatuh.
"ARGHH!" Shani mengacak rambutnya kasar
Gracia menangis beberapa saat di depan rumah kemudian ia berdiri, menarik kopernya keluar dari gerbang rumah.
"Aku harus kemana? Kalau aku ke rumah Mama, nanti Shani dimarahin Mama, aku nggak mau itu terjadi"
Tin... Tin...
"Loh Gracia?"
Gracia menoleh kepada arah belakangnya. Ia mendapati ada Anin disana.
"Lo ngapain disini?" tanya Anin
"Nggak papa Nin. Mau piknik aja, nih bawa koper" jawab Gracia sambil tersenyum
"Orang berangkat piknik tapi matanya sembab? Maksud lo apa Gre? Ikut gue yuk"
Anin dan Gracia masuk ke dalam mobil Anin.
Anin menjalankan mobilnya, setelah lumayan jauh Anin meminggirkan mobilnya."Lo mau sambil minum?" tanya Anin, mereka ada di depan toko
"Nggak usah Nin, gue kenyang"
"Yaudah, minum kopi ini aja. Gue tadi nggak sengaja beli dua"
"Makasih Nin"
Anin memegang pergelangan tangan Gracia. "Gre? Lo kenapa?"
"Nin, _sorry_ ya gue ngerepotin lo. Maaf"
"Santai aja, lo kenapa?"
Gracia menatap Anin.
"Shani mana? Kenapa lo bawa koper sendirian?"
"G-gue diusir Shani"
"What?! Maksudnya diusir?"
"Jadi gini..."
Gracia menceritakan seluruh kejadian tadi.
"Astaga Gracia, kasian banget lo. Kenapa tadi nggak langsung telfon gue aja biar langsung gue jemput"
"Nggak usah lah Nin, nggak papa"
"Sekarang lo mau kemana? Ke rumah mertua lo?"
"Nggak tau Nin, kalau kerumah mertua ya gue takutnya nanti Shani nya dimarahin mama nya haha"
"Lo ikut gue aja. Nginep di rumah gue, nggak perlu mikirin makannya gimana, itu semua yang mikir gue"
"Nin! Nggak usah ya, ngerepotin. Gue masih bisa kerja sendiri kok, jadi pemulung, atau kasir di toko-toko, atau gue juga bisa loh kerja di kantoran"
"Nggak usah gitu Gre. Lo ikut gue nggak papa"
"Yaudah lah Nin terserah kamu aja"
Gracia dan Anin menaiki mobil menuju rumah Anin.
Sementara dilain tempat, Shani sedang mengguyur tubuhnya dengan air dari shower.
Ia membayangkan seperti apa mesranya Gracia dan Nino saat ia sedang bekerja.
"Gracia! Sejujurnya aku nggak bisa jauh dari kamu, tapi hati aku sakit melihat kamu pelukan sama mantan kamu"
DUK DUK DUK!!
Shani membentur-benturkan kepalanya di tembok kamar mandi.
"Aku harus gimana sekarang? Aku nggak mau cerai dari Gracia. Aku masih mau hidup bareng-bareng sama Gracia, tapi disisi lain hati aku sakit Ya Tuhan!!"
Shani menghapus air matanya, berusaha untuk tidak menangis.
Tbc.....
jktxakuu thanks ye tan:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Benci and Gengsi (Greshan)
General Fiction"Ingat Shania Gracia gue nikahin lo karna perjodohan, jadi jangan pernah berharap kalau gue bakalan suka, karena setiap gue lihat muka lo cuman ada kebencian bukan cinta" ucap Shani "Ga mungkin kalau gue bilang suka duluan"