Gracia dan Anin sampai di kediaman Anin. Anin membawa Gracia itu masuk kedalam rumahnya.
"Gre, lo nggak usah mikirin kejadian ini dulu ya. Santai aja"
Gracia hanya mengangguk.
Sedangkan di sisi lain, Shani duduk di teras kamarnya dengan mata menatap kearah depan.
"Gracia... Dia dimana ya sekarang? Jahat sekali, nggak seharusnya aku ngusir dia"
Drrt...
Bunyi ponsel Shani?Shani mengambil ponselnya lalu mengangkat telepon yang ternyata dari mama nya.
"Halo" Shani mengangkat telepon dengan lesu
"Iya, kamu dimana sekarang?"
"Di rumah"
"Yuk, hari ini kita makan diluar. Sambil ngobrol santai"
1 menit
2 menit
3 menit
Beberapa saat Shani hanya diam.
"Shan...? Kamu nggak papa kan?"
"Gracia..."
"Gracia kenapa? Kalian lagi ada masalah?"
Shani malah mematikan telepon tanpa menjawab pertanyaan dari sang mama.
Ve yang merasa ada yang tidak beres dengan Shani langsung menuju ke rumah Shani.
• • • •
"Shan, _what happened_ ?" tanya Ve
"Aku ribut sama Gracia tadi. Aku nggak sengaja usir dia, aku tadi bener-bener dikuasai oleh emosi"
"Astaga Shani"
"Mama, _help me_ temuin Gracia hari ini juga"
Ve memeluk Shani erat, ia tahu seperti apa perasaan Shani sekarang.
-
-
-
-
"Shan... Hikss"
Ya seperti ini Gracia, ketika tidak ada yang berinteraksi dengannya, ia pasti akan mengingat Shani dan menangis kembali.
"Maafin aku, aku nggak ada apa-apa sama Nino. Yang kamu liat nggak seperti apa yang sebenernya terjadi"
"Tolong! Kamu percaya sama aku Shan"
"Gracia..."
Gracia langsung menoleh, ia menatap Anin dengan tatapan mata yang kendur.
"Nin, gue pengen balik ke rumah. Gue pengen ketemu Shani lagi"
"Yakin Gre?"
"Yakin"
"Yaudah, yuk. Gue anterin"
Anin mulai berjalan pergi ke arah pintu, sementara Gracia masih tetap duduk dengan wajah datar.
"Loh, ayo Gre"
Anin melihat Gracia yang tidak ada respon itu kembali duduk.
"Kalau lo masih berat buat ketemu Shani, udah disini aja dulu. Gue nggak akan minta lo bayar kok, tenang aja"
Tok... Tok... Tok...
"Siapa Gre? Shani mungkin?" tanya Anin
"Kalau misalnya Shani jangan bilang kalau gue ada disini"
Anin berdiri, lalu membuka pintu. Benar saja dugaan dia dan Gracia kalau yang datang adalah Shani.
"Nin, Gracia ada disini kan? Lo jangan bohong! Mana Gracia sekarang?"
"Maksud lo apa? Gracia nggak ada disini"
"Jangan bohong lo! Gue yakin Gracia ada disini"
"Gracia nggak ada!"
"Mana Gracia sekarang?" tanya Shani
Terdengar suara dari balik tubuh Anin. "Gue nggak mau ketemu lo Shan!!"
"Gracia?"
Tbc...
jktxakuu. Dh
KAMU SEDANG MEMBACA
Benci and Gengsi (Greshan)
General Fiction"Ingat Shania Gracia gue nikahin lo karna perjodohan, jadi jangan pernah berharap kalau gue bakalan suka, karena setiap gue lihat muka lo cuman ada kebencian bukan cinta" ucap Shani "Ga mungkin kalau gue bilang suka duluan"