21

2.1K 326 14
                                    

 note : buat yang belum follow, harap follow dulu ya, soalnya mungkin ke depannya bakal ada cerita atau part tertentu yang bakal author private, terimakasih <3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

note : buat yang belum follow, harap follow dulu ya, soalnya mungkin ke depannya bakal ada cerita atau part tertentu yang bakal author private, terimakasih <3

.

.

.

Jaemin menatap Hyunjin, "Jadi, ada keperluan apa?"

"Ada hal yang ingin aku bicarakan dengan Alicia,"

"Kalau begitu, silahkan, sekarang bicarakan disini."

Hyunjin tidak mengatakan apapun, ia hanya menatap Alicia dengan penuh harap, bukan situasi ini yang ia inginkan.

Jika ada Jaemin, ia tidak akan bisa mengatakannya.

Alicia sendiri tidak tahu harus bereaksi seperti apa, kedatangan Hyunjin tidak terduga ini benar-benar membuatnya kebingungan.

Memejamkan mata sejenak, mencoba menenangkan pikirannya, akhirnya memberanikan diri membuka suara.

"Baiklah, sebentar saja."

Alicia membiarkan Hyunjin masuk ke dalam kafe, sementara itu ia masih harus menghadapi Jaemin sekarang.

Melihat Alicia yang membiarkan Hyunjin masuk, dahi lelaki itu kini berkerut dalam.

"Jaemin, a-aku sungguh tidak tahu dia akan datang, dan-"

"Aku akan tunggu di mobil," ucap Jaemin, tidak menunggu Alicia menyelesaikan ucapannya.

Alicia menghela nafas, masalah baru kembali harus ia hadapi sekarang.

Dengan langkah berat, Alicia berjalan menghampiri Hyunjin, duduk di hadapan lelaki itu.

...

Sementara itu, di dalam mobil, Jaemin terus menyorot dengan tajam, pemandangan Alicia dan Hyunjin yang tampak berbincang dengan serius di dalam kafe.

Pantulan keduanya terlihat jelas di balik dinding kaca bangunan itu

Cukup lama Jaemin menunggu, sudah hampir lima belas menit.

Mulai kehabisan kesabaran, lelaki itu mendengus pelan.

"Sebentar? Sebentar apanya,"

Dering ponsel membuyarkan emosinya, dengan malas merogoh ponsel yang tersimpan manis di dalam saku celanananya.

Menggeser ikon terima panggilan.

"Ada apa? Sujin-ah?"

"...."

"Ah, itu... maaf, sekarang sedang tidak bisa. Aku sedang sibuk mengurus sesuatu,"

"...."

"Hm, aku benar-benar minta maaf. Lain kali aku akan membantumu,"

Tuut.

Panggilan berakhir, Jaemin kembali fokus memandangi pemandangan di dalam kafe.

Setelah menolak permintaan Sujin yang lagi-lagi minta ditemani untuk pergi konsultasi.

Definitely Yours | NA JAEMIN (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang