Na jaemin, mantan pemain wanita kelas kakap, bersama dengan wanita terakhirnya, Alicia. Namun, bagaimana dengan seseorang di masa lalu yang kemudian datang kembali?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-
"Jaemin-ah.."
Alicia mengintip Jaemin dengan hati-hati, lelaki itu berjalan mendahuluinya.
Setelah kehebohannya sebelum masuk ke dalam ruang pemeriksaan, kemudian mencoba tenang saat berada di ruang pemeriksaan.
Setenang apapun, dengan ia yang baru mengetahui fakta mengenai kehamilan istrinya.
Alicia pun dibuat tertegun dan juga sedikit lucu, Jaemin yang bersusah payah menahan air matanya saat melihat dan mendengarkan sendiri detak jantung si janin.
Dan sekarang, keduanya sudah tiba di rumah, Alicia yang akhirnya mau kembali ke tempat tinggalnya bersama Jaemin.
Lagi, suasananya sekarang tiba-tiba berubah sedikit... mencekam?
Dengan Jaemin yang tak kunjung mengatakan sepatah kata pun.
Menjadi kecanggungan, Alicia yang tak tahu harus memberikan reaksi apa di saat situasinya seperti ini.
Ditambah ini adalah pertama mereka bertemu lagi setelah beberapa waktu.
Alicia yang ingin memiliki waktu sementara untuk dirinya sendiri.
Setelah banyak hal yang sudah terjadi.
Kemudian memutuskan kembali.
"Jaemin, kau-"
"Kenapa tak memberitahuku?"
Alicia terdiam saat Jaemin melontarkan pertanyaan tanpa melihatnya.
Lelaki itu mendudukan dirinya di sofa.
Hingga arah pandangan Jaemin perlahan menuju dan tepat menatapnya.
"Mengenai hal sepenting itu? Aku merasa sangat buruk karena tak tahu apapun,"
Tepat.
Serangan yang seperti itu.
Teringat ucapan ibunya.
Ia yang bersikukuh tak ingin memberitahu Jaemin karena perasaannya yang masih kacau.
Benar, ujungnya akan seperti ini.
Jaemin yang terlihat kecewa dan juga sedih.
Terpancar dari sorot matanya.
Alicia terdiam dengan perasaan bersalah yang perlahan menyelimuti.
Belum memberikan jawaban, Alicia berjalan menghampiri, mendudukan diri disamping suaminya itu.
Jaemin pun masih menatapnya.
"Setelah ini, kau masih ingin menjauhiku?"
Alicia menggeleng, "Tidak,"
"Aku... menyakitimu, sampai tak mengetahui kondisimu, aku tak tahu apapun, Alicia, bukankah aku sangat buruk?"
