.
.
.
Alicia menghela nafas berat setelah mengakhiri panggilan teleponnya dengan Jaemin, saat dimana lelaki itu mengatakan kalau ia tidak bisa pulang lebih awal, membuatnya sedikit merasa kecewa.
Melihat makanan yang sudah tertata rapi di meja makan itu, artinya niatnya untuk memberi kejutan sudah gagal.
"Mau bagaimana lagi kalau dia sibuk, kan?" gumamnya mencoba menenangkan dirinya sendiri.
Mau tidak mau, Alicia akhirnya mengambil alih semua makanan itu, memakan bagiannya, dan sisanya akan ia simpan untuk kemungkinan bisa dipanaskan lagi besok.
Jika tidak, maka ia harus merelakan makanan itu untuk dibuang.
Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam, dan ia rasa sudah tidak mungkin untuk menunggu Jaemin untuk makan malam bersama.
Alicia termenung membaca pesan dari suaminya itu.
Tidurlah lebih dulu, jangan menungguku.
Ada banyak hal yang harus aku urus malam ini.
Selamat tidur, Alicia ❤️
Jaemin tidak mengatakan kapan waktu ia akan pulang.
...
Pagi harinya, Alicia dibuat terheran-heran dengan Jaemin yang sudah tidak ada disampingnya saat bangun tidur.
Lagi, lelaki itu hanya meninggalkannya beberapa pesan.
Maaf tidak membangunkanmu, kau tidur sangat lelap, aku tidak tega.
Aku harus berangkat sangat pagi, ada banyak jadwal penting hari ini.
Ah, aku sudah sarapan. Jadi jangan khawatir.
Aku mencintaimu.
Alicia membaca pesan terakhir Jaemin, kalimat
'aku mencintaimu' itu, alih-alih membuatnya merasa senang, anehnya yang ia rasakan adalah perasaan khawatir, takut, dan semua perasaan tidak nyaman lainnya.Rasa kecewanya tentang tadi malam jujur saja belum sepenuhnya bisa ia hilangkan.
Dan sekarang? Jaemin kembali pergi tanpa setidaknya mengatakan apapun secara langsung?
Ia sempat berpikir jika mungkin Jaemin tidak pulang tadi malam, namun melihat sebuah jas berwarna abu tergeletak begitu saja di sofa membuatnya segera menghilangkan pikirannya itu.
"Na Jaemin, ini sudah puluhan kali, kenapa suka sekali meletakkan pakaian kotor sembarangan?"
Alicia berjalan untuk mengambil jas tersebut, berniat memasukkannya ke dalam ke tempat yang seharusnya.
Merogoh saku dalam jas itu, karena kebiasaan Jaemin yang terkadang suka lupa mengeluarkan barang-barangnya.
"Tuh, kan. Sudah kuduga, apa ini? Dokumen penting? Atau apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Definitely Yours | NA JAEMIN (completed)
Fiksi PenggemarNa jaemin, mantan pemain wanita kelas kakap, bersama dengan wanita terakhirnya, Alicia. Namun, bagaimana dengan seseorang di masa lalu yang kemudian datang kembali?