Alan Rickman?

4.9K 507 4
                                    

Cici nargetin dua hari lagi tamat, alasannya karena hari Kamis, cici udah mulai kerja. Dari jam 6 sampai 9 malem, jadi khawatir banget malah engga ada kesempatan update dan nulis. 

Btw, do'ain cici betah ya!

Maaf banget, kalo keliatannya jadi kek di paksain alurnya, tapi semoga engga gitu, ini belum terevisi sama sekali, jadi tolong komen jika ada kesalahan.

Jangan lupa dukungannya!
Selamat membaca!

"Pertemuan tidak sengaja?
Mungkin nanti, itu adalah takdir yang membelenggu." -Sasa

Aku menatap aneh ke arah laki-laki dengan rambut ala tentara di depanku, aku akui, jika dia tampan. Ralat sangat tampan, aura mendominasi keluar dari tubuhnya.

"Jadi ada apa, Alan?" Tanya ku, untuk kesekian kalinya, apa semua makhluk fiksi disini menyebalkan dan budek? Info saja, aku bukan gadis sabar!

Aku berbalik pergi, tanpa kata. Seterah! Seterah manusia ini mau apa, tidak berguna mempunyai mulut. Bolehkah aku menjambak rambutnya? Tapi dia botak. Sayang sekali.

"Ketua, bukankah anda selalu hapal tentang saya?" Intonasi datar terdengar dari suaranya, oke aku merinding.

Aku menoleh, menatap penuh tanya ke arahnya, "Maksudmu?" Ayolah, kita orang asing yang baru bertemu, dan aku tau nama mu dari name tag! Jangan seolah-olah kita dekat!

Alan hanya diam,dan menatap semakin datar, itu membuat ku risih, tatapan seolah aku memiliki kesalahan besar padanya. Padahal jelas hanya sebatas orang asing, yang kebetulan satu sekolah. Oke, aku menyerah! "Aku lupa, dokter bilang aku mengalami amnesia sementara, jadi bisa jelaskan, siapa kamu dan ada tujuan apa?"

Tatapan Alan, telihat melembut? Sepertinya mataku yang salah, bagaimana lembutnya, jelas jelas datar dan dingin mirip balok es.

"Alan Rickman, wakil ketua osis sekaligus calon pacar kamu, aku kesini? Ada rapat osis 20 menit lagi"

PLAK!

Bukan aku yang menampar Alan, tapi dari tempatku berdiri, berjarak 10 meter. Andrian menampar Gentari, aku tidak tau apa masalah mereka kali ini. Kejadian barusan menarik murid untuk berkumpul, menonton.

Kepala ku mau pecah sekarang, bukankah kalian melakukan drama tidak pada waktunya? Kenapa ketika aku sedang bersama Alan, oh iya! Alan sialan, aku belum menghajarnya karena kata "calon pacar!"

"Bukankah, anda terlalu kasar tuan Adrian Newey?" Ucapku, setelah membelah kerumunan. Bukan sok pahlawan, ini aku melakukan hanya karena menjaga citra ketua osis! seperti pilihan melepas jabatan osis benar, harus di lakukan.

"Ini bukan urusan Anda!"

"Jelas urusan saya, anda melakukan kekerasan di wilayah kekuasaan saya!" Udah salah ngotot lagi, benar-benar, cowo seperti Adrian tidak cocok di jadikan pacar apalagi suami. Aku melirik Gentari, dengan padangan kasian. Kasian karena memiliki Adrian sebagai tunangan!

Aku tidak mau membuang waktu dengan para tokoh penting ini, dengan baik hati, "Alan, bawa mereka ke ruang bk!" Perintah ku sebelum melenggang pergi ke ruang rapat osis.

Alan harus berterima kasih kepadaku, karena mendapat perkerjaan cuma-cuma!

Sebentar, apa Alan pernah muncul di novel asli? Seingatku nama Alan Rickman tidak pernah muncul, jangankan muncul di sebut saja namanya tidak! Figuran jenis apa Alan ini? Padahal secara fisik tidak kalah jauh dari pada tokoh penting. Dan menurut mata ku sendiri, Alan jauh lebih tampan dibanding Adrian dan lebih jelek dari pada Morgan. Antagonis pria yang satu ini memiliki pesona yang berbeda, jika Morgan melamar aku akan langsung menerima tanpa berfikir. Becanda!

*♡∞:。.𝐓𝐞𝐫𝐢𝐦𝐚 𝐤𝐚𝐬𝐢𝐡. 

Figuran tak penting! [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang