1K views, bakalan double update lagi!
Mohon dukungannya kembali, zico.Selamat membaca!
"Yang membuat manusia sempurna adalah akal, tapi terkadang sebagian manusia meninggalkan akalnya dan meninggikan nafsu." -Sasa
Sudah menjadi hukum alam, jika antagonis selalu menderita dari awal di mulainya cerita sampai akhir. Aku tidak tau, apa orang yang menjadi antagonis hanya karena cemburu buta itu benar cinta tulus atau ketololan yang mendarah daging? Maksudku, laki-laki di dunia ini banyak, kenapa memutuskan bahwa rasa yang mereka punya adalah cinta? Jika hanya kenyamanan semu, bukankah rugi? Tanpa mau memberikan kesempatan pada yang lain dan dengan semborono menutup hati. Manusia naif!
Aku meringis, melihat kondisi Gentari yang babak belur di wajah cantiknya, damn! Apa aura antagonis yang terluka mempesona begini? TOLONG! GENTARI JANGAN MEMBUAT AKU BELOK MENJADI LESBIAN!
Otakku berfikir keras, siapa yang membuat wajah cantik Gentari menjadi lebam di beberapa sisi? Keluarganya? Tidak mungkin! Pasangan Denendra sangat mencintai putri bungsunya, bahkan jika Gentari membuat orang meninggal, pasangan itu akan tutup mata dan tidak menyalahkan Gentari sama sekali. Aku yakin itu!
Mengambil popcorn dan memakannya, sepertinya enak untuk menemani drama pagi ini. Tapi tidak bisa, aku tidak memiliki popcorn! Btw, aku tidak akan membantu Gentari, anggap saja sisi manusia ku mati. Lebih mengasikan menonton seperti ini, biarkan penulis mengambil takdir masing-masing tokoh ciptaannya. Aku sebagai jiwa asing, terlalu tidak sopan untuk mengacaukan segalanya! Ditambah, aku tidak ingin memiliki musuh si penulis, hidup matiku juga ada pada jari-jarinya bukan? Penulis itu ibarat Tuhan di dunia! Dia bisa dengan mudah mematikan suatu tokoh atau hanya menyiksa satu tokoh atas dasar dendam pribadi dan iseng!
Morgan mendekati Gentari, beberapa kali terjadi cekcok diantara mereka. Aku tidak tau, mereka meributkan hal apa. Karena jarak dari rooftop ke posisi mereka berdua lumayan jauh, di tambah kebisingan Sma Yudiks menambah kebudekan telingaku.
Bibir ku tersenyum lebar, ketika Morgan dengan santainya membopong Gentari. Apa aku melewatkan drama lain? Sejak kapan kedua antagonis ini begitu dekat? Apa plot twinsnya mereka berdua jatuh cinta? Aku lebih setuju jika mereka memang memiliki hubungan khusus, baik Adrian atau Anisa, mereka tidak baik untuk para antagonis! Antagonis bisa bahagia dengan orang baru, harusnya mereka sadar!
Soal Anisa, aku belum membalaskan dendam pada setan satu itu, perihal kuah soto yang membakar dadaku, serius itu menjadi melepuh hanya karena semangkuk kuah. Aku tersenyum, ketika otak cerdasku memiliki ide yang bagus.
"Pecat secara tidak hormat karyawan atas nama Anisa Atumia!" Setelah mendapat balasan dari seberang, aku mematikan sambungan telepon. Sudah aku katakan, aku bukan orang berhati malaikat! Kebaikan ku itu mahal, dan bukan untuk seorang Anisa. Lagipula aku tidak salah, Anisa yang memulai perang duluan, membalas dengan hal kecil bukan masalah!
Tidak berapa lama, desas-desus soal Anisa yang menangis memilukan terdengar olehku, bahkan Adrian yang membujuk segala cara tidak membuat Anisa berhenti menangis bahkan membuka mulut untuk bercerita, dia tidak sanggup. Dasar cengeng!
Menurutku Anisa adalah manusia paling beban yang pernah aku temui. Ayolah, penulis apa tidak bisa menciptakan tokoh utama yang mempesona dan tidak banyak menangis, tidak banyak membuat ulah. Dan kenapa Adrian bodoh? Memilih debu dibanding kristal seperti Gentari.
Iya.. Aku memang hatters tersembunyi untuk manusia bernama Anisa!
*♡∞:。.𝐓𝐞𝐫𝐢𝐦𝐚 𝐤𝐚𝐬𝐢𝐡.
KAMU SEDANG MEMBACA
Figuran tak penting! [End]
FantasíaMengalami perpindahan jiwa hanya karena terbentur tembok. Konyol! Ya, kekonyolan yang terjadi pada ku. Awalnya aku hanya menganggap ini mimpi, tapi ketika seorang pemuda bernama Bagas mengaku-ngaku bahwa dia adalah ayahku. Oke, tolong yakinkan aku...