38

3.4K 126 8
                                    

sisi meniup pelan lutut biwa ...

"udah mendingan? " tanya sisi sambil melihat ke biwa, biwa melihat ke sisi juga dan menganggukan kepalanya...

sisi kemudian memakaikan plester untuk biwa

"makasih ya" ucap biwa sunggu sunggu, dan sisi menanggapinya dengan senyuman.. lama mreka saling menatap, sampai satu gangguan datang...

"sisi.. biwa.. loe berdua di panggil sama yang lain buat makan" ..kata brenden yang sudah ada di muka tenda biwa.. dan itu membuat siwa terkaget...

saat biwa akan berdiri, sisi menahannya..

"kamu di sini aja biwa.. biar aku yang ambilin" sisi langsung berdiri dan pergi bersama brenden...

"huhhh.. kenapa susah banget lepasin loe sisi " .. biwa menutup mukanya dengan keduatangannya
.
.

"biwa mana? " tanya bk yang hanya melihat sisi dan brenden saja yang datang

" biwa lagi di tenda.. nanti gue yang ambilin makanan dia " jawab sisi yang sedang mengambil makanan, setelah itu dia balik lagi ke biwa..

.
.
" biw?.." panggil sisi lembut, karna melihat biwa yang sedang berbaring sambil menutup mukanya.. sisi pun langsung masuk ke dalam tenda biwa

mendengar panggilan sisi, biwa pun langsung membuat dirinya terduduk..

"kamu makan dlu ya.. nanti baru istirahat" kata sisi yang akan menyuapi biwa, saat sisi akan menyuapi biwa, biwa menghentikan tangan sisi

"gue bisa sendiri" jawab datar biwa.. dan itu tidak membuat sisi menyerah..

"udah ngak papa.. biar aku yang nyuapin kamu.. skarang buka mulut kamu ..aaaaaa" sisi sudah pada ancang ancang ingin menyuapi biwa, tapi biwa menolak lagi, dengan alasan yang membuat sisi muak.

" udalah si nanti pacar loe marah. lebih baik loe temenin dia sana, dan gue bisa makan sendiri, yang luka itu kaki gue bukan tangan gue." kata biwa yang saat ini saling tatap dengan sisi..

"cihh.." sisi tertawa miring dan dengan perlahan menurunkan tangannya..
" kenapa sih biw.. loe jadi brengsek kaya gini! , brapa kali gue bilang ke loe! kalo gue ngak! ada hubungan apa apa sama brenden. " kata sisi sudah dengan emosi..

" semuanya udah jelas-" kata biwa tapi terpotong oleh sisi

"jelas gimana!? JELAS GIMANA GUE TANYA!!!... " sisi berteriak di depan muka biwa dan itu membuat biwa terdiam.. sementara yang lain tidak dapat mendengar teriakan sisi karna tertutup oleh lagu yang kuat.. "kenapa loe diam!?.. asal loe tau!.. gue udah berusaha buat yakinin loe! bahwa gue ngak! ada apa apa sama brenden!. tapi karna keras kepala loe!.. loe nuduh gue yang ngak pernah gue lakuin.." biwa masi terdiam oleh bentakan- bentakan sisi " FINE! kalo loe pengen gue ngejauh dari loe! " tunjuk sisi ke dada biwa " gue bakal jauhin loe. terserah loe mau bilang gue ini gue itu gue ngak akan peduli lagi!. " di akhir cerita sisi langsung berdiri dan pergi dari tenda biwa

seperginya sisi biwa langsung mengacak-ngacak rambutnya dan merasakan sakit yang luar biasa di dalam hati nya..

.
.
"si.." panggil brenden, tapi sisi hanya melewatinya dengan muka yang penuh emosi dan itu tidak luput dari penglihatan indah bk dan sia..
.
.

sia langsung melihat ke arah tenda biwa, dan sia berdiri lalu menuju ke tenda biwa
.
.

indah langsung menyusul sisi di dalam tendanya, dan mendapati sisi yang sedang meneteskan air mata dan memeluk boneka kelinci yang sangat dia sayangi

cool❄️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang